TRIBUNJOGJA.COM-Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari rangkuman materi tentang mata pelajaran Fisika BAB 2: Listrik Arus Searah kelas 12 SMA, dengan tema Arus dan Hambatan Listrik
Berdasarkan buku Fisika yang ditulis oleh : Lia Laela Sarah, Irma Rahma Suwarma
Yang mana siswa diharapakan mampu mengevaluasi berbagai jenis rangkaian listrik arus searah menggunakan hukum Ohm, hukum Kirchoff, hambatan jenis kawat, dan daya listrik.
Serta membuat proyek sederhana terkait rangkaian listrik arus searah untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
Berikut penjelasan lengkap materi Fisika BAB 2 Kelas 12 SMA: Listrik Arus Searah
A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang bergerak melalui suatu penghantar (biasanya kabel atau konduktor) dari satu titik ke titik lainnya.
Arus ini terjadi karena perbedaan potensial listrik (tegangan) antara dua titik, yang mendorong elektron untuk mengalir dari tempat dengan potensial lebih rendah menuju tempat dengan potensial lebih tinggi.
Secara umum, arus listrik adalah komponen penting dalam rangkaian listrik karena merupakan sumber energi yang bisa dimanfaatkan untuk menyalakan perangkat listrik atau menggerakkan motor.
dengan satuan arus listrik adalah coulomb per sekon.
Satu coulomb per sekon disebut ampere, yaitu satuan arus listrik secara Standar Internasional.
Nama satuan ini diambil dari matematikawan Prancis André-Marie Ampère (1775–1836) yang dikenal sebagai pelopor dalam ilmu elektrodinamika.
Baca juga: PEMBAHASAN Listrik Statis: Pelajaran Fisika Kelas 12 BAB 1
B. Hambatan Ohmik dan Non Ohmik
1. Hambatan Ohmik
Alat-alat listrik yang memiliki nilai hambatan tetap dengan grafik linier antara tegangan dan arus memenuhi hukum Ohm sehingga dikenal dengan hambatan ohmik.
Hukum ini menyatakan bahwa arus listrik (I) yang mengalir melalui suatu konduktor berbanding lurus dengan tegangan (V) yang diterapkan padanya dan berbanding terbalik dengan hambatan (R).
2. Hambatan Non Ohmik
Tidak semua nilai hambatan bernilai tetap atau memenuhi hukum Ohm.
Ada juga yang berubah bergantung pada besaran lainnya.
Hambatan dengan nilai berubah disebut hambatan non-ohmik, contohnya lampu filamen. Lampu filamen memancarkan cahaya setelah filamen kawat di dalamnya menjadi panas.
Perbedaan grafik tegangan-arus listrik pada hambatan ohmik, lampu filamen, bahan semikonduktor, dan termistor.
C. Hambatan Jenis
Hambatan jenis atau resistivitas adalah suatu besaran yang menunjukkan kemampuan suatu bahan untuk menahan aliran arus listrik.
Hambatan jenis biasanya dilambangkan dengan huruf Yunani ρ (rho) dan diukur dalam satuan ohm-meter (Ω·m).
Hubungan antara hambatan jenis (ρ), panjang penghantar (L), luas penampang (A), dan hambatan (R)
(MG Annisa Nur Khasanah)