Persiapan WJNC Dikebut, Pengelolaan Sampah Jadi Sorotan

Penulis: Hanif Suryo
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jelang gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) pada 7 Oktober mendatang, persiapan Kota Yogyakarta terus dikebut.

Namun, di tengah kesibukan tersebut, muncul pertanyaan mengenai koordinasi pengelolaan sampah, khususnya terkait pengosongan depo sampah menjelang acara besar ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Beny Suharsono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada komunikasi resmi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta terkait pengosongan depo sampah.

“Saya akan cek ulang surat-surat dari kota (Yogyakarta),” ujar Beny.

Terkait dengan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Beny menegaskan bahwa TPA tersebut tidak akan dibuka secara permanen dan hanya akan digunakan dalam situasi darurat.

“Sifatnya antisipasi, kami tidak membuka lagi pelayanan terus-menerus,” tegasnya.

Lebih lanjut, Beny menekankan bahwa jika Pemkot Yogyakarta mengalami kesulitan dalam penanganan sampah, maka akan dilakukan pembahasan lebih lanjut antara kedua pemerintah daerah.

“Kan kita sudah sepakat, semua berjanji September ini selesai. Tapi kalau kedaruratan masih terjadi, harus dibahas bersama antar pemerintahan,” imbuhnya.

Baca juga: Masyarakat Antusias Saksikan Wayang Wong Pembukaan Pameran Parama Iswari di Kraton Yogyakarta

Gelaran WJNC diperkirakan akan menghasilkan volume sampah yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk memastikan ketersediaan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai dan melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah lainnya.

Sementara terkait TPST 3R milik Pemkot Yogyakarta yang sedang dalam perbaikan, Beny menyatakan bahwa pihaknya tetap mendukung Pemkot Yogyakarta dalam upaya desentralisasi pengelolaan sampah.

"Belum ada komunikasi dengan pemkot untuk mengatasi lock-nya karena ada perbaikan. Sehingga kami berkesimpulan kota masih mampu menyelesaikan sampah yang masih menumpuk," ungkapnya.

Kerja sama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam pengolahan sampah di TPST Bawuran juga menjadi sorotan.

Beny mendorong Pemkab Bantul untuk segera mempercepat pembangunan di lokasi tersebut.

"Bawuran kan butuh waktu konstruksinya juga sehingga yang lain bisa kita selesaikan termasuk untuk Sleman, itu programnya dijanjikan per September ini sudah selesai," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Yogya mulai mengkondisikan depo-depo sampah yang overload jelang perhelatan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC), Senin (7/10/24).

Upaya tersebut ditempuh, untuk mengantisipasi tumpukan limbah di depo-depo, seperti yang terjadi selepas gelaran serupa pada tahun lalu.

Sebagai informasi, WJNC merupakan agenda rutin sebagai puncak peringatan HUT Kota Yogyakarta yang dipusatkan di kawasan simpang Tugu Pal Putih.

Selaras pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ribuan warga maupun wisatawan selalu memadati event ini, sehingga produksi sampah sontak meningkat.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Ahmad Haryoko, mengungkapkan, bahwa tumpukan limbah akibat WJNC akan diantisipasi semaksimal mungkin.

Salah satunya, melalui pengosongan depo-depo sampah, supaya kondisinya siap menerima alokasi pembuangan yang bakal meningkat.

"Sebenarnya sampah (yang dihasilkan) dari WJNC tidak terlalu banyak, hanya sekitar 10 ton. Tahun lalu tumpukannnya hanya di satu titik saja," ungkap Haryoko, Rabu (2/10/24).

"Sudah kami siapkan lokasi-lokasi di depo terdekat. Kami akan kosongkan dulu depo-depo itu dalam waktu dekat, terutama yang sudah overload," imbuhnya. (HAN)

Berita Terkini