Q.S. Yusuf ayat 33
رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ
Rabbis-sijnu ahabbu ilayya mimma yad'unani ilaih, wa illa tasrif 'anni kaidahunna asbu ilaihinna wa akum minal-jahilin
Artinya: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".
Kisah Nabi Yusuf dalam Alquran mengajarkan kita bahwa doa ialah senjata ampuh dalam menghadapi segala cobaan.
Meskipun beberapa tidak secara eksplisit disebutkan sebagai doa dengan lafadz “Ya Allah”.
Namun, kalimat tersebut mengandung unsur permohonan dan pengharapan kepada Allah Swt. ( MG Maryam Andalib )
Baca juga: Doa Mustajab dalam Surah Al-A’raf: Perintah Berdoa Beserta Maknanya