TRIBUNJOGJA.COM – Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai rangkuman mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 8 SMP Bab 1 Kurikulum Merdeka.
Dilansir dari buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang ditulis oleh Okky Fajar Tri Maryana, dkk. 2021.
Pada Bab 1 terdiri dari 3 sub bab, namun kali ini kita akan membahas materi sub bab C yang mana siswa akan belajar dan memahami materi spesialisasi sel.
Baca juga: RINGKASAN Materi IPA Kelas 8 SMP BAB 1 Kurikulum Merdeka : Mengenal Sel dan Mikroskop
Spesialisasi Sel
Dari topik sebelumnya, kita sudah membahas perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, dan ternyata mereka memiliki beberapa fitur yang berbeda.
Sel hewan dan tumbuhan juga mengalami spesialisasi untuk menjalankan fungsi hidupnya.
1. Uniseluler dan Multiseluler
Manusia, dan kebanyakan hewan dan tumbuhan tersusun dari banyak sel atau yang biasa disebut multiseluler. Multi berarti banyak dan seluler berarti yang terdiri dari sel.
Gabungan-gabungan sel tersebut membentuk suatu formasi. Sementara bakteri, sama seperti sekeping lego, hanya terdiri dari satu sel.
Organisme yang hanya memiliki satu sel disebut organisme uniseluler, yang hanya membutuhkan satu sel saja untuk menjalankan seluruh aktivitas hidupnya.
a. Uniseluler
Contoh organisme uniseluler selain bakteri adalah organisme dari kerajaan Protista.
Bakteri merupakan organisme bersel satu yang terdapat di mana-mana.
Beberapa bakteri dapat berguna untuk kehidupan manusia, tetapi banyak juga yang justru menimbulkan penyakit.
Di bawah ini adalah contoh gambar bakteri yang merupakan organisme bersel satu.
Protista biasanya dapat ditemukan di beberapa sampel air sungai.
Jika kalian ingat pelajaran kelas tujuh mengenai klasifikasi, di situ dijelaskan bahwa Protista tidak termasuk ke dalam hewan atau tumbuhan, ia memiliki kerajaan tersendiri.
Meskipun banyak dari anggota Protista yang dapat menyebarkan penyakit, contohnya sporozoa, tetapi sebagian besar Protista cukup banyak berperan penting dalam proses rantai makanan.
Gambar 1.18 memberikan gambaran bentuk Protista yang merupakan organisme uniseluler.
b. Multiseluler dan Spesialisasi
Dalam organisme multiseluler, sel-sel tampak terlihat berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Mereka pun memiliki fungsi yang berbeda. Bisa dikatakan sel- sel tersebut mengalami spesialisasi.
Seluruh sel di dalam organisme multiseluler memiliki peran kunci yang berbeda-beda, ada yang berfungsi untuk mengambil oksigen, ada yang berfungsi untuk mengantarkan informasi, dan lain sebagainya.
Ketika mereka memiliki peran yang berbeda-beda, hal tersebut sangat memberikan manfaat bagi organisme tersebut.
Sama seperti ketika bekerja kelompok, ada yang bertugas untuk mencari bahan, ada yang bertugas untuk mencari gambar, ada yang bertugas untuk membuat presentasi, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan produk yang bagus.
Sama seperti contoh tersebut, sel-sel di dalam organisme multiseluler bekerja sama walau memiliki peran yang berbeda-beda.
Karena memiliki peran yang berbeda-beda, struktur luar bahkan dalam sel tersebut pun mengalami penyesuaian.
Mari kita perinci satu-persatu spesialisasi sel pada tumbuhan dan hewan.
2. Spesialisasi pada Sel Tumbuhan
a. Sel akar rambut.
Proses fotosintesis membutuhkan air yang didapat dari akar tanaman.
Spesialisasi sel akar rambut pada tumbuhan, memudahkannya untuk meningkatkan penyerapan air karena area permukaan akar membesar.
b. Stomata
Stomata berfungsi untuk mengambil gas karbon dioksida dan melepaskan oksigen.
Sel penjaga yang berada di sekitar stomata berfungsi untuk membuka dan menutup stomata, sehingga mengurangi banyaknya air yang keluar melalui stomata.
3. Spesialisasi pada Sel Hewan
Pada bagian di atas telah diuraikan mengenai spesialisasi pada sel tumbuhan, sekarang mari kita belajar mengenai spesialisasi pada sel hewan, yakni manusia sebagai contohnya.
a. Sel darah merah
Sel darah merah dewasa berbentuk pipih dikarenakan mereka menghilangkan nukleus untuk menjalankan fungsinya dalam mengikat oksigen.
b. Sel saraf
Bentuk sel saraf yang panjang berasal dari perpanjangan sitoplasma dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dari indera ke otak, dan dari otak ke otot atau kelenjar.
c. Sel otot
Sel otot memiliki banyak nukleus dan mitokondria untuk menunjang fungsinya sebagai alat gerak.
Jumlah nukleus dan mitokondria yang banyak ini memudahkan sel otot untuk memproduksi energi yang dibutuhkan hewan dan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas.
d. Sel, Jaringan, Organ, dan Sistem Organ
Spesialisasi sel menunjukkan bahwa masing-masing sel di dalam tubuh organisme multiseluler beradaptasi untuk menjalankan fungsinya masing-masing.
Sel-sel yang memiliki karakter dan fungsi sejenis saling bekerja sama membentuk jaringan.
Jaringan Bersama jaringan lain akan membentuk organ.
Organ bekerja sama dengan organ lain akan membentuk sistem organ.
Kerja sama sistem organ untuk menjalankan fungsi tubuh inilah yang menghasilkan istilah organisme.
Berikut adalah contoh-contoh sistem organ di dalam tubuh manusia:
1. Sistem pencernaan yang memproses makanan yang kita makan sehingga menghasilkan energi untuk tubuh, terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
2. Sistem peredaran darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh, terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sel darah.
3. Sistem pernapasan berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan membuang karbondioksida melalui peredaran darah, terdiri dari hidung, tenggorokan, paru-paru, dan diafragma.
4. Sistem eksresi, yang berfungsi untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuh, bisa berupa keringat ataupun urine, terdiri dari ginjal, paru-paru, hati, dan kulit.
Semoga materi di atas dapat menjadi panduan siswa dalam proses belajar. (MG Madah Mazzidah)