Tips dan Cara

TIPS Parenting: 9 Cara Tepat untuk Menghadapi Anak yang Marah

Penulis: Santo Ari
Editor: Joko Widiyarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak Marah

TRIBUNJOGJA.COM - Parenting atau pengasuhan adalah aspek penting dalam perkembangan anak, karena menentukan bagaimana anak akan tumbuh dan berkembang secara emosional, sosial, dan intelektual. 

Pola asuh yang baik dapat membentuk karakter anak yang positif, memperkuat rasa percaya diri, serta mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan. 

Salah satu tantangan besar dalam parenting adalah merespon emosi anak, terutama saat mereka marah. 

Cara orang tua merespon kemarahan anak dapat berdampak signifikan pada perkembangan emosional mereka.

Melansir dari laman RS Sardjito, berikut cara yang tepat untuk menghadapi anak yang marah :

1. Dengarkan si anak dengan penuh perhatian, lakukan juga kontak mata dengan anak, dan sesekali beri sentuhan lembut

2. Berusaha memberikan tanggapan ke si anak dengan menggunakan kalimat pendek dengan tujuan agar si anak bebas berekspresi.

Misalnya dengan kalimat "oh begitu ya?"

3. Berikan nama perasaan yang dialami si anak.

Misalnya "Nak rasanya nggak enak seperti ada gunung meletus di dada ya?"

4. Sebut tingkah laku anak lalu kaitkan dengan emosinya.

Ayah bunda bisa tanyakan ke si anak dengan kalimat berikut: "kakak menendang-nendang karena marah ya?"

Baca juga: 6 Khasiat Belimbing Wuluh, Masam Tapi Baik untuk Kesehatan

5. Beri anak waktu untuk bisa mengekspresikan emosinya. 

Tapi harus tetap tegas untuk tidak melanggar kesepakatan.

Contoh "Kalau kesal dan nangis nggak apa-apa kak, tapi tidak merusak barang yang lainnya ya?"

6. Pisahkan diri dengan tenang jika ikut terbawa emosi

7. Saat kita sudah tenang lakukan kontak fisik dengan anak dengan cara dekap dan peluk si anak

8. Ajaklah si anak membahas tingkah laku lainnya, yang bisa dilakukan saat ia mengalami emosi sama.

Kita bisa ungkapkan dengan kalimat "Kakak daripada capek teriak coba kakak bilang apa yang nggak disuka?"

9. Setelah marah reda lakukan langkah menyelesaikan konflik bersama si anak. Buat lah kesepakatan bersama.(*)

 

Berita Terkini