Pesta Miliader Inggris di Atas Kapal Pesiar Mewah Berakhir Tragis, Kapal Tenggelam Dihantam Badai

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal penyelamat beroperasi di lepas pantai Porticello, pada 20 Agustus 2024 di dekat Palermo, sehari setelah kapal pesiar mewah berbendera Inggris, Bayesian, tenggelam. Para penyelam spesialis meluncurkan pencarian baru untuk mencari enam orang, termasuk taipan teknologi Inggris Mike Lynch dan ketua Morgan Stanley International, yang hilang sejak kapal pesiar mereka terbalik di lepas pantai Sisilia, Italia. Bayesian, yang membawa 22 orang di dalamnya termasuk 10 kru, berlabuh sekitar 700 meter dari pelabuhan sebelum fajar ketika dihantam angin puting beliung, semacam tornado mini. Lima belas orang di atas kapal, termasuk seorang ibu dengan bayinya yang berusia satu tahun, berhasil dievakuasi ke tempat yang aman; satu orang ditemukan tewas; dan enam orang masih dinyatakan hilang.

TRIBUNJOGJA.COM - Pesta yang digelar oleh konglomerat Inggris Mike Lynch dan petinggi JP Morgan dan sejumlah orang lainnya di atas Kapal pesiar Bayesian di perairan Sisilia, Italia pada Senin (19/8/2024) berakhir tragis.

Kapal pesiar mewah tersebut dihantam badai dan membuatnya karam.

Enam orang, termasuk Lynch hilang dalam tragedi tersebut.

Mereka yang masih dinyatakan hilang adalah Hannah Lynch, Jonathan Bloomer dan istrinya, Chris Morvillo, dan Ayla Ronald. 

Bloomer merupakan petinggi bank investasi, JP Morgan, sekaligus teman Lynch. 

Sementara Morvillo dan Ronald bekerja di firma hukum yang mendampingi Lynch.

Adapun Hannah anak Lynch.

Mereka naik Bayesian, kapal pesiar yang terdaftar dimiliki istri Lynch, Angela Bacares. 

Sementara itu, satu mayat dilaporkan telah ditemukan terkait insiden ini. 

Kejadian tragis yang menimpa kapal pesiar Bayesian ini bermula saat kapal berlayar dari Milazzo sejak Rabu (14/8/2024).

Setelah beberapa hari berlayar, kapal itu terlihat di timur Palermo pada Senin dini hari. 

Saat waktu memasuki dini hari, tepatnya sekitar pukul 04.00 waktu setempat, badai muncul menghantam kapal itu.

Kapal pun akhirnya karam di kedalaman 48 meter di bawah permukaan laut.

Saat kejadian, di dekat lokasi ada kapal Sir Robert Baden Powell yang juga tengah berlayar.

Kapten kapal itu, Karsten Borner, memimpin penyelamatan 15 orang dari Bayesian pada Senin pagi.

Bacares salah satu yang selamat. 

Kepala Badan Perlindungan Sipil Sisilia Salvatore Cocina menyebut, Bayesian berada di waktu dan tempat yang salah.

Ia menyinggung fakta kapal Sir Robert Baden Powell selamat dari badai tersebut.

Borner menyebut, saat itu angin bertiup begitu kencang.

Kapal penyelamat beroperasi di lepas pantai Porticello, pada 20 Agustus 2024 di dekat Palermo, sehari setelah kapal pesiar mewah berbendera Inggris, Bayesian, tenggelam. 

Para penyelam spesialis meluncurkan pencarian baru untuk mencari enam orang, termasuk taipan teknologi Inggris Mike Lynch dan ketua Morgan Stanley International, yang hilang sejak kapal pesiar mereka terbalik di lepas pantai Sisilia, Italia.

Mesin kapalnya dinyalakan agar kapal bisa dikendalikan dan dicegah dari bertabrakan dengan Bayesian.

”Kami berhasil menjaga kapal tetap pada posisinya dan setelah badai berakhir, kami melihat bahwa kapal di belakang kami telah hilang,” jelas Borne, sebagaimana dilansir Kantor berita AFP.

 Ia menambahkan, kru kapalnya menemukan beberapa korban selamat di atas rakit penyelamat, termasuk seorang bayi perempuan dan ibunya.

Para korban dibawa ke kapal Borner sebelum dijemput otoritas setempat.

Penyelam masih memeriksa bangkai Bayesian.

Para penyelidik dan ahli juga menyelidiki potensi penyebab selain badai yang memicu kecelakaan tersebut.

Baca juga: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Bantah AMDK Sebabkan Diabetes, Gaya Hidup Jadi Sorotan

Sedang berpesta 

Kala insiden terjadi, Mike Lynch bersama keluarga dan rekannya sedang berpesta di Bayesian.

Pesta disebut digelar untuk merayakan pembebasan Lynch dari jeratan hukum Amerika Serikat.

Dilansir Reuters, konglomerat yang dijuluki ”Bill Gates Inggris” itu dijerat dalam kasus penipuan 11 miliar dollar AS.

Ia dituding menipu dalam penjualan perusahaannya, Autonomy, ke Hewlett-Packard pada 2011.

Atas dugaan itu, dia diekstradisi ke AS.

 Ia terancam penjara 20 tahun atas 15 dakwaan. Jaksa menuding Lynch bersama sejumlah petinggi Autonomy, termasuk manajer keuangan, Stephen Chamberlain, menggelembungkan nilai perusahaan.

Salah satu alasannya, nilai perusahaan terpangkas hampir 4 miliar dollar AS hanya dalam setahun sejak dibeli Hewlett-Packard.

Pada Juni 2024, pengadilan San Franciso membebaskan Lynch dari semua dakwaan. Meski demikian, kasus itu belum ditutup.

Dalam kasus itu, Direktur Keuangan Autonomy Sushovan Hussain divonis lima tahun oleh pengadilan Inggris.

Pada 2022, pengadilan London menetapkan Lynch bersalah menipu Hewlett-Packard.

Akibatnya, perusahaan AS itu membayar terlalu mahal untuk pembelian Autonomy.

Pengadilan belum menetapkan ganti rugi atau denda yang harus dibayar Lynch.

 Selepas putusan pengadilan San Francisco, Lynch buka suara lewat wawancara dengan BBC.

Ia menyebut, alasan pembebasannya karena punya cukup materi yang bisa membuatnya tidak terjerumus dalam proses yang dirancang untuk menyingkirkannya. (*)

Berita Terkini