Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Gunungkidul mencatatkan terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,08 persen, pada Juli 2024.
Kepala BPS Gunungkidul Joko Prayitno mengatakan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Di antaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,82 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,98 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,77 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,75 persen.
Diikuti, kelompok transportasi sebesar 0,03 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,72 persen,kelompok pendidikan sebesar 1,02 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,38 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,82 persen.
"Dari hasil inflasi tersebut, harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga atau
Indeks Harga Konsumen (IHK) juga mengalami sebesar 104,96 persen,"ujarnya, Minggu (4/8/2024).
Ia melanjutkan, sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,06 persen.
Diikuti, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,16 persen.
"Dengan tingkat deflasi month to month (m-to-m) Kabupaten Gunungkidul bulan Juli 2024 sebesar 0,05 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Kabupaten Gunungkidul bulan Juli 2024 sebesar 0,08 persen," urainya ( Tribunjogja.com )