Malam 1 Suro di Jogja

INFO Acara Malam 1 Suro Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024 Ada Jenang Suran di Makam Raja-Raja Kotagede

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INFO Acara Malam 1 Suro Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024 Ada Jenang Suran di Makam Raja-Raja Kotagede

Agar sisa-sisa beras yang hancur cukup untuk dimakan semua orang, maka dibuatlah bubur dengan tambahan lauk seadanya. 

Selain itu, disebutkan pula bahwa Jenang Suran berawal dari sajian yang diberikan oleh Fatimah, puteri Nabi Muhammad SAW, kepada kedua putranya yaitu Hasan dan Husein.

Diceritakan pada waktu itu terjadi peperangan yang berlangsung selama berhari-hari. 

Wilayah tempat Nabi Muhammad SAW dikepung oleh musuh yang menyebabkan mereka tidak memiliki pasokan makanan dan minuman yang cukup. 

Akibat dari peristiwa itu, Hasan dan Husein meninggal dunia. 

Oemi Salamah sebagai nenek dari Hasan dan Husein pada saat itu sedang mengalami masa sulit dan tidak memiliki banyak persediaan makanan. 

Keinginannya untuk memberikan makanan persembahan kepada mereka yang sudah meninggal, Oemi Salamah pun membuat makanan dari bahan apa saja yang berhasil beliau kumpulkan. 

Beberapa sisa beras dan rempah-rempah yang dibungkus dalam saku kecil, akhirnya dibuatlah menjadi bubur dengan campuran kacang tolo, kedelai hitam, dan jagung. 

Sementara itu, bumbu-bumbu yang ditemukan seperti merica, kembang pala, cengkih, dll ditumbuk dan diaduk sebelum akhirnya dijadikan taburan di atas bubur.

Di Pura Mangkunegara, tradisi Jenang Suran dilakukan secara resmi sejak kepemimpinan Mangkunegara VI. 

Pada masa kepemimpinan Mangkunegara VI banyak sekali perkembangan yang cukup pesat dari berbagai aspek, antara lain aspek kesenian, politik, agama, sosial, budaya dan ekonomi. 

Dilihat dalam bidang agama, beliau sangat toleran terhadap agama lain. Salah satunya dengan diperbolehkannya rakyat untuk memeluk agama Kristen pertama kali. 

Kemudian dari segi budaya dan tradisi antara lain diresmikannya tradisi Jenang Suran sebagai salah satu tradisi yang wajib dilakukan setiap tahun pada bulan Suro. 

Sebagai Raja di Kerajaan Mataram Islam, Mangkunegara VI sangat menghormati tradisi-tradisi yang berhubungan dengan agama Islam. 

Pelaksanaan Jenang Suran

Halaman
123

Berita Terkini