Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Wisman Asal Eropa Mulai Datang ke DIY

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Malioboro saat pagi hari, banyak wisatawan berolahraga dan duduk santai, Minggu (2/6/2024)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wisatawan mancanegara mulai masuk ke DIY. 

Pelaksana tugas Ketua Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan Juni merupakan gelombang awal wisatawan mancanegara masuk ke DIY, terutama dari Eropa .

“Bulan Juni, Juli, Agustus sampai September itu masuk wisman yang dominan Eropa . Rata-rata dari negara yang sudah biasa ke Jogja, seperti Perancis, Jerman, Spanyol, Italia, sudah masuk bulan-bulan ini (Juni),” katanya, Jumat (07/06/2024).

Ia menyebut ada kemungkinan wisatawan asal Eropa, terutama Perancis akan menunda perjalanannya ke DIY.

Hal itu karena penyelenggaraan Olimpiade Paris.

Meski begitu, Olimpiade Paris tidak berdampak signifikan pada penurunan kunjungan ke DIY.

“Kalau menurut informasi dari teman-teman, kunjungan tidak meningkat tetapi juga menurun, masih standar, normal seperti tahun lalu. Pertama karena ada krisis di Eropa . Lalu di luar dugaan kami, olimpiade di Paris ternyata mempengaruhi wisatawan yang akan ke luar Eropa ,” terangnya.

“Mereka banyak menahan diri atau tidak bepergian jauh. Mereka lebih fokus berada di Eropa, untuk nonton Olimpiade. Beberapa negara seperti Perancis sendiri ada (penurunan). Tapi penurunannya juga tidak signifikan. Reservasi yang masuk masih normal seperti tahun lalu,” sambungnya.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Kolaborasi dengan Traveloka, Upaya Tingkatkan Wisatawan Lokal dan Mancanegara

Selain Eropa, wisman wilayah ASEAN juga, salah satunya Malaysia juga mendongkrak kunjungan wisman ke DIY.

Ia menyebut puncak kedatangan wisman asal Malaysia terjadi pada Oktober.

Namun karena adanya penerbangan langsung dari DIY ke Kuala Lumpur, kunjungan wisman asal Malaysia tidak mengenal musim.

“Hampir tiap bulan ada grup-grup dari Malaysia. Dalam satu bulan ada sekitar 20 grup. Inilah dampaknya ketika ada pesawat yang langsung dari negara tersebut ke DIY. Sehingga kunjungan wisatanya berkelanjutan,” ujarnya.

Itulah sebabnya ia mendesak Pemda DIY untuk segera membuka penerbangan langsung luar negeri, selain Malaysia dan Singapura.

“Harapan kami ada penerbangan langsung dari negara yang lain. Sehingga kita (DIY) tidak hanya menunggu peak season Eropa. Jadi negara lain pun yang nggak mengenal season tertentu akan tetap datang (ke DIY),” lanjutnya.

Halaman
12

Berita Terkini