TRIBUNJOGJA.COM - Turun mesin adalah hal yang menakutkan bagi pemilik kendaraan, tak terkecuali kendaraan roda dua.
Turun mesin atau biasa disebut dengan overhaul merupakan istilah proses pelepasan mesin dari rangka kendaraan untuk selanjutnya diperiksa atau diperbaiki.
Proses turun mesin biasanya memerlukan perbaikan yang signifikan dan kadang-kadang memerlukan penggantian mesin yang baru atau yang telah diremanufactur.
Biaya untuk memperbaiki atau mengganti mesin dapat bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan, tergantung pada sejumlah faktor, termasuk merek dan model kendaraan, tingkat kerusakan, dan biaya bahan dan tenaga kerja.
Dikutip dari laman Gridoto, ada beberapa kebiasaan buruk yang perlu dihindari. Berikut penjelasannya.
1. Jarang servis rutin
Banyak pemilik motor yang menganggap servis rutin tidak perlu dilakukan selama motor tidak mengalami kerusakan. Ini adalah pemikiran yang salah.
Servis motor secara rutin sangat perlu dilakukan untuk memastikan komponen motor berjalan dengan baik. Selain itu, jika ada masalah pada motor bisa langsung terdeteksi sejak awal.
Baca juga: 3 Kebiasaan Berkendara yang Memperpendek Usia V-Belt Motor Matic dan Ciri-ciri Kerusakannya
2. Sering menerobos banjir
Bagi pengendara motor yang tinggal di daerah rawan banjir, kebiasaan menerobos air ini bisa berdampak besar pada mesin motor.
Di awal, mungkin efeknya belum begitu terasa. Namun, lama-kelamaan mesin bisa mengalami karat hingga korosi.
Selain itu, cairan asing yang masuk ke dalam mesin bisa memudarkan pelumas dan mengganggu kinerja mesin,
3. Air radiator kering
Meski tampak sepele, air radiator punya peranan penting bagi kinerja mesin. Jika air radiator mengering, mesin jadi cepat panas atau overheat.
Hal ini bisa membuat motor kehilangan tenaga akibat piston yang tidak bisa bergerak, bahkan saat digas. Kalau terus dipaksakan, blok silinder bisa baret, setang seher bisa patah, dan klep bisa bengkok.