Berita Jogja Hari Ini

Harga Beras di DI Yogyakarta Mulai Turun

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga beras di DI Yogyakarta perlahan mulai turun. Di Pasar Kranggan misalnya, harga beras premium turun dari harga Rp16-17 ribu menjadi Rp15 ribu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti mengakui harga beras di DIY saat ini mulai turun.

Hal itu karena permintaan beras yang turun, terutama pasca lebaran. Juga bertepatan dengan memasuki musim panen di DIY.

Baca juga: Upaya Dinsos DIY Mewujudkan Balai Rehabilitasi yang Terbuka Bagi Disabilitas Psikososial

"Iya (harga beras turun), dan permintaan yang turun juga. Kemarin kan untuk takjil, kebutuhan industri makanan, zakat, dan bantuan," katanya, Rabu (24/04/2024).

Ia menyebut tingginya harga beras sebelumnya dipengaruhi oleh turunnya produktivitas padi, karena dampak cuaca.

Pasokan yang terbatas di tengah tingginya permintaan membuat harga beras di DIY meningkat.

"Kemarin-kemarin kan di samping belum panen, permintaan naik," sambungnya.

Terpisah, Plt Kepala DInas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, R Hery Sulistio Hermawan memperkirakan luas panen padi pada April 2024 mencapai 35.577 hektare. Menurut hasil monitoring kepada petani, Gunungkidul menjadi kabupaten dengan luas panen tertinggi, yaitu 23.803.

"Sleman luas panennya 6.383 hektare, Bantul dengan luas 3.040 hektare, dan Kota Yogyakarta 9 hektare," ungkapnya. 

Ia memperkirakan masa panen bulan ini akan menghasilkan 201.876 ton gabah kering giling (GKG).

Hingga saat ini, pihaknya masih belum mendapatkan laporan adanya gagal panen maupun puso.

"Rata-rata produktivitas 5,8 ton per hektare. Kalau gagal panen belum ada laporan," imbuhnya. (maw) 

Berita Terkini