Pemkab Wonosobo Ajak Seluruh Stakeholder dan Masyarakat Perangi DBD

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat koordinasi penanganan DBD di Ruang Mangunkusuma, Selasa (2/4/2024).

TRIBUNJOGJA.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo berupaya maksimal untuk mencegah penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) supaya tidak terus meluas di wilayahnya.

Salah satunya dengan melaksanakan Pertemuan Lintas Sektor Dalam Rangka Kewaspadaan Peningkatan Kasus DBD.

Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Mangunkusuma, Selasa (2/4/2024) tersebut merupakan respon atas merebaknya kasus DBD di Wonosobo.

Hingga akhir Maret lalu,  tercatat sudah ada 93 kasus, dan 1 di antaranya sampai meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Wonosobo, Heriyono mengatakan kerjasama lintas sektor dalam menghadapi ancaman DBD sangat penting.

Pasalnya, pencegahan dan penanganan DBD tanpa adanya keterlibatan semua pihak, baik dari sektor kesehatan maupun sektor lingkungan, maka sulit diwujudkan.

“DBD menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, data sampai akhir Maret 2024 sudah ditemukan 93 kasus, dan 1 di antaranya sampai meninggal dunia. Dalam upaya menangani masalah tersebut kita membutuhkan dukungan semua sektor, baik camat, PKK maupun Puskesmas untuk menggerakkan  masyarakat dalam upaya pencegahan munculnya kasus DBD,” jelasnya.

Baca juga: Menteri Perhubungan Tegaskan Festival Balon Udara Hanya Diizinkan di Wonosobo dan Pekalongan

Heriyono berharap, seluruh pihak bersama masyarakat melaksanakan upaya pencegahan DBD melalui pengendalian dan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M yaitu menguras penampungan air, menutup dan mendaur ulang barang-barang bekas yang memungkinkan untuk terjadi penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.

“Upaya yang sudah pemerintah lakukan antara lain pengendalian kasus, melalui surat edaran kepala dinas kepada semua layanan faskes, terkait kewaspadaan, deteksi dini, dan melakukan tata laksana sesuai standar. Selain itu, juga melalukan edukasi informasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk. Jika memenuhi kriteria, maka kita juga melakukan fogging di beberapa wilayah kasus tertinggi,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah preventif yang tepat dan kerjasama yang solid, diharapkan Kabupaten Wonosobo dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat DBD serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat. (*)

Berita Terkini