KISAH Pedagang Kolang-kaling Asal Magelang Saat Puasa Ramadhan Tiba

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar Buah aren yang dijadikan kolang-kaling

Tribunjogja.com - Saat Ramadhan ada beberapa makanan atau minuman yang sudah pasti ada di meja makan.

Kurma misalnya, buah ini bisa disebut jadi menu wajib saat Ramadhan tiba.

Selain kurma ada lagi, kolang-kaling.

Biji pohon aren atau enau (Arengan Pinnata) itu dijual untuk dijadikan berbagai makanan dan minuman olahan saat Ramadhan.

Sebab itulah, kolang-kaling laris manis selama puasa Ramadhan, dan itu jadi berkah bagi sebagian pedagang.

Penjual kolang-kaling di Pasar Muntilan, Magelang, Selasa (19/3/2024). ((KOMPAS.com/Egadia Birru))

Seperti pengakuan Siti (30), warga Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, bertahun-tahun menjadi penjual kolang-kaling setiap Ramadhan.

Pada bulan biasa, dirinya berjualan camilan, seperti kue kering dan pothel.

"Saya jualan kolang-kaling setiap bulan Ramadhan karena pasti ramai pembeli," ucapnya saat ditemui di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Selasa (19/3/2024).

Siti mendapat pasokan buah atap itu dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Ia menjualnya Rp 20.000 per kilogram.

Selama sepekan belakangan, dia mampu menjual kolang-kaling hingga 20 kg per hari.

Sehingga, rata-rata omzet yang didapat sebesar Rp 400.000 per hari atau jutaan selama seminggu.

"Kebanyakan pembelinya campur. Ada yang pedagang takjil, ada juga pembeli untuk dikonsumsi," ungkapnya.

Tak cuma pendagang kolang-kaling musiman yang ada di Pasar Muntilan.

Tri (60), misalnya, yang tak cuma berjualan biji pohon aren itu, tapi juga menyediakan cincau, rumput laut, dan aneka bahan untuk minuman lain.

Halaman
123

Berita Terkini