Berita Bisnis Terkini

Gandeng KNKT dan Kemenhub, PT DLU Optimalkan Pelayaran Angkutan Mudik 2024

Penulis: Miftahul Huda
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para narasumber FGD kenyamanan dan keselamatan masyarakat saat diwawancara awak media, Sabtu (13/1/2024).

Kemudian menyiapkan alat pemadam kebakaran, lalu memantau intensif menggunakan kamera CCTV.

"Kami  harapkan cara-cara itu bisa mengurangi kebakaran yg disebabkan bukan dari sisi kapal. Nah kekurangan ini belum berjalan baik karena regulasi pemerintah belum ada," jelasnya

Sementara Pengamat Industri Transportasi Nasional Ir Bambang Haryo Soekartono menilai yang menjadi ujung daripada kesalahan terletak dioperator atau penyedia jasa.

"Padahal stakeholder terkait keselahan banyak ada dari regulator atau pemerintah fasilitator atau pelabuhan," jelasnya.

Fasilitas pelabuhan menurutnya belum seperti fasilitas di bandara.

Baca juga: Besaran Biaya Tol Jika Ingin Mudik Melalui Tol Trans Jawa Saat Nataru 2024, Jakarta-Jogja Rp 524.000

"Jadi kalau pelabuhan itu dia bawa barang berbahaya pemeriksaan x ray itu belum ada. Sehingga ini akhirnya yang operatornya pelayaran dah bagus, sesuai keselamatan regulasi internasionap tapi bila ada kecelakaan seperti ini pasti yang kena operator lagi. Padahal ini konsumen. Operator regulator, fasilitator dan konsumen itu sendiri," terang dia.

Menurut bambang pengoptimalan Vessel Traffic System (VTS) atau sistem radar pengaturan lalu lintas perkapalan belum berjalan dengan baik.

"Kalau di udara itu ATC. Tapi ATC (atau VTS) perlu diaktifkan, dalam arti mereka mau sandar dimana, mereka terkomunikasikan dengan baik. Sehingga terinfokan dengan baik, traffic di pelabuhan tidak terjadi kecelakaan," tegasnya.

Ia juga menyinggung terkait penggunaan Automatic Identification System (AIS) yang tidak semua kapal mengaplikasikan.

Regulasi dan pengawasan penggunaan AIS pada kapal inilah menurut Bambang menjadi tugas dari pemerintah.

"Tidak semu kapal gunakan AIS. Ini yang juga perlu semuanya tergantung regulator. Termasuk kapal kecil tau-tau lewat. Kadang AIS dimatikan. Di Palembang kapal laut AIS dimatikan akhirnya kecelakaan dengan kapal Feri," terang dia.

Selain dari KNKT hadir pula dalam diskusi  Dr Hartanto selaku Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Hubla, Kemenhub RI, kemudian Lilik Handoyono, selaku Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan - Ditjen Hubdat - Kemenhub RI, lalu Ivan Fithriyanto, selaku Direktur Pemberdayaan Konsumen - Ditjen PKTN - Kemendag RI. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini