Keterlambatan proyek merupakan salah satu keresahan lainnya yang dihadapi oleh pemilik rumah.

Hal ini sering terjadi ketika jadwal pembangunan yang telah disepakati tidak dipatuhi, menyebabkan penundaan penyelesaian rumah.

Keterlambatan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca buruk, kesalahan perencanaan, atau keterlambatan dalam penyediaan material.

Dampak dari keterlambatan proyek tidak hanya terbatas pada aspek waktu, tetapi juga berpengaruh pada aspek finansial dan emosional pemilik rumah.

Keterlambatan berarti pemilik rumah harus menanggung biaya tambahan, seperti sewa tempat tinggal sementara atau biaya pinjaman yang berlanjut.

Selain itu, situasi ini sering menimbulkan rasa frustrasi dan kekecewaan, khususnya jika tidak ada komunikasi yang jelas dan tepat waktu dari pihak kontraktor mengenai alasan dan solusi atas keterlambatan yang terjadi.

3. Komunikasi yang Buruk

Komunikasi yang buruk antara pemilik rumah dan kontraktor menjadi salah satu sumber keresahan utama dalam proyek pembangunan.

Kondisi ini terjadi ketika kontraktor tidak memberikan informasi yang cukup tentang perkembangan proyek atau gagal merespons pertanyaan dan kekhawatiran pemilik rumah dengan cepat dan efektif.

Akibatnya, pemilik rumah sering merasa ditinggalkan dan tidak terlibat dalam proses pembangunan rumah
mereka sendiri.

Keresahan ini dapat memperburuk situasi apabila ada masalah atau perubahan yang terjadi selama proses pembangunan.

Tanpa komunikasi yang baik, pemilik rumah mungkin tidak menyadari perubahan jadwal, biaya tambahan, atau keputusan desain penting.

Kondisi ini tidak hanya menyebabkan frustrasi tetapi juga dapat mengakibatkan ketidakpuasan dengan hasil akhir, karena pemilik rumah merasa keputusan diambil tanpa input atau persetujuan mereka.

4. Kualitas Bangunan Rendah

Keresahan terkait kualitas bangunan rendah sering muncul sebagai kekhawatiran utama bagi banyak pemilik rumah.