TRIBUNJOGJA.COM – Pubertas merupakan tahapan perkembangan manusia meliputi perubahan fisik, sikap/perilaku, dan pematangan organ reproduksi yang dialami manusia.
Seorang anak yang memasuki masa pubertas, berarti sudah mulai memasuki fase remaja.
Salah satu ciri anak sudah memasuki masa pubertas adalah munculnya perubahan primer dan perubahan sekunder. Perubahan primer pada anak perempuan salah satunya adalah sudah mengalami menstruasi.
Taukah Anda apa yang dimaksud dengan menstruasi? Dan bagaimana proses lengkap siklus menstruasi? Simaklah penjelasan berikut ini dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas IX Kemendikbud.
Pengertian menstruasi
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.
Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, maka akan keluar darah melalui vaginanya.
Menstruasi biasanya terjadi satu bulan sekali.
Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma.
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih panjang.
Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus akan berlangsung selama ± 18 hari, sedangkan seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus akan berlangsung selama ± 40 hari.
Siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase? Berikut siklus yang dialami dinding rahim.
Baca juga: Materi IPA Kelas IX: Alat Reproduksi Wanita, Fungsi, dan Metode Mudah Menghafal
Baca juga: Materi IPA Kelas IX: Pengertian Oogenesis, Proses, dan Metode Mudah Menghafal
Fase siklus menstruasi
a) Fase proliferasi
Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal.
Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi.
Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma.
Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH (luteinizing hormone).
Hormon LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
Di fase proliferasi, ada proses ovulasi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari indung telur. Sel telur akan bergerak ke saluran tuba fallopi.
Sel telur menempel di sana dan menunggu dibuahi sel sperma dari laki-laki. Ini adalah saat tersubur wanita.
Saat-saat paling memungkinkan untuk hamil ini biasanya bertahan dua dari delapan hari fase folikuler.
b) Fase sekresi
Dalam fase ini, rahim mempersiapkan diri untuk menampung sel telur yang telah dibuahi.
Dinding rahim atau endometrium menebal karena membuat cadangan darah dan jaringan untuk sumber nutrisi sel telur yang dibuahi. Fase ini berlangsung selama 14 hari.
c) Menstruasi
Jika tidak ada sel telur yang dibuahi, setelah 14 hari sel telur di tuba falopi akan mati. Darah dan jaringan di dinding rahim juga akan luruh.
Total darah dan jaringan yang keluar dari vagina kira-kira seberat 28gram atau dua sendok makan setiap harinya.
Biasanya, wanita mengalami pendarahan atau menstruasi selama empat sampai tujuh hari. Inilah yang disebut dengan menstruasi. Siklus ini akan berulang terus hingga wanita tak lagi subur.
Meskipun menstruasi adalah proses akhir dari siklus ini, namun umumnya hari pertama menstruasi dihitung sebagai hari pertama siklus menstruasi.
Setelah mengetahui fase siklus menstruasi berikut terdapat metode mudah menghafal fase siklus menstruasi.
Metode Mudah Menghafal
Fase ini mulai Pro – Seksi – dan Meluruh
1 2 3
Ket:
1. Fase proliferasi
2. Fase sekresi
3. Fase menstruasi
Itulah siklus menstruasi lengkap dengan pengertian dan metode mudah menghafalnya, semoga bermanfaat!
(MG Dwi Fitri Rahma Yani)