TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Hiu paus alias hiu tutul kembali ditemukan mati terdampar di kawasan pantai selatan Kulon Progo pada Selasa (14/11/2023).
Setidaknya sudah beberapa kali hiu tutul ditemukan mati terdampar di wilayah ini.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, mengatakan sepanjang 2023 ini sudah 4 kali kejadian hiu tutul terdampar.
"Pertama terjadi di Januari 2023, 3 lainnya terjadi beberapa waktu terakhir secara berdekatan," jelas Aris.
Tiga yang terakhir ditemukan di tiga lokasi berbeda.
Pada 27 Oktober 2023, hiu tutul sepanjang kurang lebih 8 meter ditemukan terdampar di kawasan Pantai Trisik, Kapanewon Galur dengan kondisi ekornya hilang terpotong.
Lalu pada 9 November 2023, hiu tutul sepanjang sekitar 10 meter terdampar di Pantai Garongan 3, Kapanewon Panjatan.
Tidak ditemukan luka pada bangkai hiu tutul ini.
"Terakhir terdampar pagi ini, di kawasan pantai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bayeman, Kapanewon Temon," ujar Aris.
Hiu tutul terakhir ini memiliki panjang sekitar 8,4 meter dengan berat kurang kebih 1,5 ton.
Hewan ini diduga sudah mati di perairan, lantaran kondisinya sudah mulai membusuk saat ditemukan.
Aris tak menampik jika ada peningkatan temuan hiu tutul mati terdampar.
Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui penyebab pasti dari fenomena ini.
"Yang jelas kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganannya," katanya.
Pemeriksaan dan identifikasi dilakukan pada seluruh hiu tutul yang ditemukan.
Setelahnya, bangkai hiu tutul dikuburkan di masing-masing pantai tempatnya ditemukan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Trenggono Trimulyo, menduga fenomena El Nino alias kemarau panjang saat ini turut menjadi faktor penyebab.
"Kemungkinan salah satu penyebabnya karena anomali cuaca saat ini," ujar Trenggono.(*)