Berita Sleman Hari Ini

Harga Melambung Tinggi, Sebanyak 33 Ton Gula Pasir Disiapkan Pemkab Sleman dalam Operasi Pasar

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita Sleman

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Harga komoditas gula pasir di Bumi Sembada merangkak naik. Kenaikan sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

Saat ini, di beberapa pasar tradisional harga komoditas bercita rasa manis itu, telah menyentuh angka Rp 15.938/ kg hingga Rp 16.500/ kg.

Padahal bulan lalu masih di kisaran Rp 12.000/kg. Untuk menekan harga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyiapkan 33 ton gula pasir untuk operasi pasar murah di 17 Kepanewon.

Baca juga: Polisi Ungkap Peran R, Pengolah dan Distributor Narkoba di Banguntapan Bantul

"Nanti pertengahan November akan ada pasar murah di 17 Kepanewon. Juga di bulan Desember, menjelang nataru. Ada banyak komoditas yang dijual, salah satunya gula pasir. Untuk gula disediakan 33 ton," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Nia Astuti, Jumat (3/11/2023). 

Nia mengungkapkan, kenaikan harga gula pasir di pasaran dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, karena ada penyesuaian harga pokok produksi (HPP) dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.500.

Hal ini sesuai dengan peraturan badan pangan nasional (Perbanas) nomor 17/2023 sehingga terjadi perubahan harga di tingkat konsumen yang semula Rp 13.500/ kg menjadi Rp 14.500/kg. 

Selain itu juga dipengaruhi faktor penurunan produksi karena siklus produksi tahunan pabrik gula. Ia mencontohkan, pabrik gula di Madukismo biasanya produksi bulan April hingga September.

Di bulan November ini menghabiskan stok produksi. Karenanya, untuk menstabilkan harga, pemerintah kabupaten bekerjasama Bulog akan menggelar operasi pasar murah. 

"Dimulai tanggal 16 - 28 November 2023. Barang yang dijual beras premium dan medium. Lalu ada gula, minyak, terigu, tepung beras dan telur. Harga yang dijual lebih murah. Untuk gula dijual lebih murah Rp 2.000 dari harga pasar," terang dia. 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sebelumnya mengaku telah memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) untuk menambah kuota gula pasir di gelaran pasar murah.

Hal ini untuk menekan harga sekaligus agar masyarakat bisa mendapatkan gula pasir dengan harga murah. 

"Kemarin dalam rapat terbatas saya sampaikan untuk solusi cepatnya kita tambah dulu kuota gula pasir di pasar murah yang kita lakukan di tiap kapanewon itu. Awalnya per kapanewon itu 1,2 ton, kita tambah menjadi 2 ton. Adanya reduksi biaya distribusi yang kita berikan sehingga harga jual bisa jauh di bawah harga pasar," katanya. (rif)

Berita Terkini