"Karena bagian tangan belum terdapat air bag. Perlindungan hanya terdapat di bagian dada dan punggung. Sementara perlindungan kepala sepenuhnya terdapat pada helm," terangnya.
Theophlyus Yestra mengatakan, penjualan produk J-Force menggunakan dua media yakni offline dan online dengan sistem preorder.
Penjualan secara online lewat akun Instagram pkmkugm_jforces. Sementara pemesanan offline dari mulut ke mulut.
"Sistem preorder karena melihat lamanya produksi 1 buah jaket. Proses produksi 1 jaket bisa memakan waktu 2 pekan mulai awal bahan sampai pemasangan kantong udara," ucapnya.
Untuk sebuah jaket dijual seharga Rp 260.000. Hingga saat ini, produk J-Force sudah terjual 12 jaket. (scp)