dia menunjuk ke tanah ladang itu
dan di atas lahan pertanian dia bentangkan
secarik tikar pandan
kemudian dituntunnya aku ke sebuah pancuran
airnya bening dan dingin mengalir beraturan
tanpa kata dia berwudhu duluan
aku pun di bawah air itu menampungkan tangan
ketika kuusap mukaku, kali ketiga secara perlahan
hangat air terasa, bukan dingin kiranya
demikianlah air pancuran
bercampur dengan air mataku
yang bercucuran.
Puisi Mencari Sebuah Mesjid Taufiq Ismail: sebuah masjid yang tiang-tiangnya pepohonan di hutan
Penulis: Yudha Kristiawan
Editor: Yudha Kristiawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger