TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satpol PP Kota Yogyakarta berupaya membangun ekosistem ketertiban anak lewat program Praja Kota Yunior (Jatayu) di tingkatan sekolah.
Untuk tahapan awal program ini, Satpol PP sudah menjalin sinergi dengan siswa dari SD Muhammadiyah Kleco, Kota Yogyakarta sebagai kepanjangan tangannya.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, mengatakan, Jatayu merupakan bagian dari upayanya dalam membangun kesadaran anak di sekolah.
Baca juga: Harga BBM Non Subsidi Naik, Pengamat Ekonomi Energi UGM: Picu Migrasi Konsumen
Khususnya, dalam membangun budaya kedisiplinan, kekompakan, hingga saling mengingatkan antar siswa dalam berbagai aspek.
"Harapan kami ke depan tidak berhenti di SD Muhammadiyah Kleco saja, tetapi bisa berlanjut ke sekolah lain," katanya, di sela peluncuran Jatayu, di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (3/10/2023).
Oleh sebab itu, ia pun menyambut baik, karena sejauh ini sudah ada dua sekolah lain yang siap dilibatkan, yakni SD Muhammadiyah Karangkajen dan SD Muhammadiyah Purwodiningratan.
Menurutnya, model setiap sekolah pun bisa disesuaikan dengan karakter dan persoalan yang jadi kesepakatan bersama, dengan merekrut setidaknya 30 siswa sebagai pionir.
"Target kami paling tidak per tahun ada lima sekolah yang mampu memiliki komitmen dalam membangun ekosistem ketertiban," ungkapnya.
Dijelaskan, Jatayu menjadi implementasi langsung dari selogan Jogja Tertib Bersama Masyarakat, yang lantas diturunkan ke level yang lebih kecil lagi.
Octo memaparkan, terdapat lima unsur ketertiban yang coba dibangunnya bersama anak-anak di lingkup sekolah, meliputi tertib usaha, tertib daerah milik jalan, tertib lingkungan, tertib sosial dan tertib bangunan.
Ia mencontohkan, dalam tertib lingkungan, pelajar dituntut menjadi agen Jatayu untuk mengingatkan sesama agar tidak membuang sampah sembarangan.
Kemudian, dalam tertib bangunan, para pionir pun didapuk menjadi garda terdepan untuk berkampanye terkait kecintaan pada fasilitas di sekolahnya, dengan mencegah aksi vandalisme dan lain lain.
"Jadi, tujuannya adalah menjadikan anak-anak atau pelajar itu sebagai kader panca tertib di lingkungan sekolahnya masing-masing," katanya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogya, Aman Yuriadijaya, mengatakan, Jatayu hadir sebagai upaya Pemkot bersama sekolah dan masyarakat untuk memperkuat ekosistem ketertiban.
Sebab, pokok dalam penegakan ketertiban tidak bisa hanya oleh Pemkot ataupun Satpol PP saja, tapi semua elemen termasuk sekolah yang merupakan media untuk membangun karakter masyarakat.
"Maka, diperlukan interaksi dan kolaborasi yang saling memberi banyak manfaat, terutama dalam menjaga ketertiban di Kota Yogya," jelasnya.
"Dengan membiasakan nilai-nilai ketertiban di sekolah, ini akan terbangun sebuah ekosistem tertib dan disiplin yang kuat untuk masa sekarang dan di waktu mendatang," pungkas Aman. (aka)