TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo memastikan stok beras aman hingga akhir tahun 2023.
Klaim ini didasarkan pada prediksi hasil panen padi di Desember mendatang.
Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan, DPP Kulon Progo, Wazan Mudzakir mengatakan hasil panen padi di Desember nanti bisa mencapai 115.716 ton gabah kering giling (GKG).
Baca juga: DKUKMPP Bantul Lakukan Operasi Pasar untuk Antisipasi Inflasi Harga Beras
"Angka itu setara dengan 72.061 ton beras," jelas Wazan pada wartawan, Kamis (28/09/2023).
Ia pun meyakini persediaan beras tersebut nantinya bisa surplus alias masih ada cadangan.
Sebab didasarkan pada kisaran kebutuhan beras warga Kulon Progo.
Menurut Wazan, konsumsi beras per kapita per tahun di Kulon Progo sekitar 80,57 kilogram (kg).
Adapun jumlah penduduknya sekitar 443.053 jiwa, sehingga kebutuhan berasnya sekitar 35.697 ton.
"Artinya, masih ada surplus sekitar 36.905 ton berdasarkan prediksi hasil panen di akhir 2023," ujarnya.
Wazan juga mengklaim jika kemarau panjang alias El Nino tahun ini tidak terlalu berdampak pada produksi pangan di akhir tahun. Sebab sudah ada sistem irigasi teknis yang memadai.
Meski begitu ia tak menampik jika stok beras di pasaran saat ini berkurang sehingga harganya naik. Hal ini disebabkan oleh El Nino yang terjadi secara lokal bahkan global.
"Tapi kami berharap El Nino tidak berdampak pada ketersediaan pangan di Kulon Progo," kata Wazan.
Sub Koordinator Seksi Produksi, Bidang Tanaman Pangan, DPP Kulon Progo, Kirmi juga memastikan tidak ada masalah dengan irigasi. Pertanian pun diklaim aman dari potensi kekeringan.
Petani pun disebut sudah menyiapkan antisipasi sendiri. Salah satunya dengan menyimpan cadangan hasil panen, yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Cara ini juga bisa menekan harga beras yang sedang melonjak," jelas Kirmi. (alx)