Berita Bisnis Terkini

BEI Gandeng Kadin DIY Lakukan Workshop Go Public bagi UMKM 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, bersama bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) memberikan literasi untuk para pengusaha UMKM anggota Kadin DIY di Jogja Expo Center, Senin (04/09/2023).

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ) menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, bersama  bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) memberikan literasi untuk para pengusaha UMKM anggota Kadin DIY. 

Workshop Go Public yang mengusung tema Potensi UMKM di DIY Melantai di Bursa Efek Indonesia menghadirkan beberapa pemateri, seperti Kepala Inkubator BEI Wilayah 1 Achmad Dirgantara, President Director PT Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang, dan President Director PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) Edi Nugroho.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan kegiatan ini merupakan program edukasi pasar modal.

Baca juga: BEI Berikan Informasi Pasar Modal Indonesia Secara Realtime Melalui Aplikasi IDX Mobile

Sekaligus menjadi upaya BEI Yogyakarta untuk mendorong UMKM DIY melantai di pasar modal. 

"Ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia, khususnya di DIY dapat semakin meningkat. Dan harapannya seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia," katanya, Selasa (05/09/2023). 

Irfan menerangkan perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia bertumbuh secara signifikan.

Sepanjang tahun 2023, ada penambahan 64 emiten baru, sehingga total 888 emiten saat ini. 

Dari angka tersebut, sebanyak 7 emiten berasal dari DIY.

Ada yang bergerak di sektor perhotelan, food and beverage, startup teknologi, dan UMKM . 

Baca juga: KADIN Gandeng Telkom untuk Percepepatan Digitalisasi UMKM

"Peluang masih terbuka lebar. Potensi pertumbuhan tinggi. Kami yakin jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan masifnya kegiatan edukasi seperti workshop go public ini. Kami akan berikan akses dan kesempatan seluas-luasnya, dan kami sangat mendorong perusahaan- perusahaan di DIY termasuk UMKM untuk ikut mendapatkan pendanaan melalui pasar modal Indonesia dengan skema IPO," terangnya. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, Robby Kusumaharta mengungkapkan Kadin DIY memiliki banyak anggota yang berpotensi untuk tumbuh berkembang melalui IPO dan menjadi perusahaan terbuka. 

Namun, masih banyak perusahaan di DIY yang belum menjadi perusahaan publik karena kurangnya pengetahuan pasar modal dan informasi mengenai Initial Public Offering (IPO). 

"Kadin DIY tentunya akan membantu mendorong UMKM menjadi perusahaan yang siap untuk IPO. Kami akan bersinergi melakukan sosialisasi dan coaching clinic untuk mengedukasi pelaku usaha terkait pentingnya IPO dan persyaratan yang dibutuhkan untuk IPO," ujarnya. ( Tribunjogja.com ) 

Berita Terkini