Rangkuman Ilmu Pengetahuan

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial: Pengertian dan Contoh Interaksi Asosiatif dan Disosiatif

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Interaksi Sosial

TRIBUNJOGJA.COM – Manusia adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya pasti melakukan komunikasi atau interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Interaksi sosial pada manusia tentu akan terus berproses, karena tidak mungkin manusia hidup sendiri tanpa melakukan interaksi sosial dengan orang lain.

Walaupun hanya berinteraksi dengan sedikit orang, namun hal tersebut tetap dihitung sebagai interaksi sosial karena adanya percakapan dan komunikasi di antara orang-orang tersebut.

Interaksi sosial banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan rumah, sekolah, kantor, atau bahkan tempat nongkrong pun pasti juga melakukan interaksi.

Dalam sosiologi, proses interaksi sosial berguna untuk melihat peran dan interaksi individu dalam kelompok.

Mengutip Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak (2021) melalui Kompas.com, inilah pengertian dari interaksi sosial:

Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu yang lainnya, di mana mereka bisa saling memengaruhi satu sama lain.

Hubungan yang termasuk dalam interaksi sosial adalah hubungan antara individu dengan individu, antar kelompok, atau individu dengan kelompok.

Interaksi sosial dibagi menjadi 2, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.

Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing bentuk dari interaksi sosial:

Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif adalah sebuah bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama atau kesatuan.

Bentuk interaksi ini bersifat positif, karena bertujuan untuk kerja sama atau kesatuan.

Menyelesaikan masalah pun juga termasuk dalam interaksi positif ini, karena jika ada permasalahan dan dibicarakan dengan baik bersama-sama, maka itu termasuk dari kerja sama atau kesatuan.

Interaksi sosial asosiatif sendiri memiliki berbagai contoh, di antaranya adalah:

1.     Kerja Sama

Kerja sama merupakan sesuatu yang diusahakan secara kompak atau bersama-sama antara individua tau kelompok.

Kerja sama dilakukan karena untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu, entah itu misi atau menyelesaikan masalah.

2.     Asimilasi

Asimilasi adalah percampuran dari dua atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi suatu kebudayaan baru.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi perbedaan yang ada di antara beberapa orang atau kelompok demi tercapainya tujuan bersama.

3.     Akulturasi

Akulturasi merupakan bagaimana dua atau lebih budaya dipadukan menjadi satu tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya.

Salah satu contoh dari akulturasi adalah ketika ada budaya asing yang masuk ke budaya lokal, lalu dipadukan tanpa menghilangkan bagaimana ciri khas dari budaya lokal.

Interaksi Sosial Disosiatif

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia melalui Kompas.com, interaksi sosial disosiatif adalah jenis interaksi sosial yang lebih mengarah kepada perpecahan, bai kantar individu maupun kelompok.

Interaksi ini bersifat negatif, karena bisa memecah belah persatuan dan juga solidaritas kelompok.

Dalam interaksi sosial disosiatif ini juga memiliki berbagai contoh, beberapa di antaranya akan disebutkan di bawah ini:

1.     Persaingan dalam Kompetisi

Persaingan dalam kompetisi berarti bagaimana usaha atau perjuangan individu ataukelompok untuk meraih kemenangan tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.

Tidak ada unsur kekerasan dalam persaingan kompetisi ini, karena yang digunakan adalah bagaimana strategi agar memenangkan kompetisi tersebut.

2.     Kontravensi

Pengertian dari kontravensi merupakan suatu perasaan tidak suka yang dipendam oleh seseorang.

Hal ini hampir sama seperti iri dengki.

Biasanya ini terjadi hanya dalam batin seseorang.

Jika melihat hal-hal yang tidak ia sukai, ia lebih milih memendam dan menuturkannya dalam hati mengenai apa yang tidak ia sukai.

3.     Pertentangan atau Konflik

Bentuk interaksi sosial ini juga merupakan contoh dari interaksi sosial disosiatif.

Pengertiannya sendiri adalah proses sosial yang dilakukan individua tau kelompok dalam menyelesaikan masalah untuk mencapai tujuannya masing-masing.

Konflik ini biasanya disertai dengan paksaan dan kekerasan.

Pertentangan juga terjadi karena adanya perbedaan pendapat, kebudayaan, bahkan sikap egois dari masing-masing individual atau kelompok.

( MG Salma Nabila Fausta )

Berita Terkini