TRIBUNJOGJA.COM – Walaupun Viktor Axelsen adalah pemain tunggal putra unggul nomor 1 dunia, namun ia merasa terbebani tampil sebagai juara bertahan di kendang sendiri.

Pada BWF World Championship 2022 yang lalu, Viktor Axelsen keluar sebagai juara dari tunggal putra setelah melawan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand.

Dia adalah tunggal putra nomor 1 dunia dan sudah banyak mengalahkan banyak pemain sehingga bisa mencapai babak final dan menjadi pemenang.

Para pecinta bulu tangkis di seluruh dunia pasti mengira bahwa jalan Axelsen pada turnamen BWF World Championship 2023 akan mulus.

Namun pada faktanya tidak, Axelsen justru merasakan beban karena bermain di kendang sendiri.

Apalagi ia tampil dengan membawa title juara bertahan di sektor tunggal putra.

Banyak sekali yang Axelsen harus usahakan dalam turnamen yang akan dilaksanakan di Royal Arena Copanhagen besok.

Tentu saja usaha untuk mempertahankan titlenya di negaranya sendiri.

Unggulan pertama di Kejuaraan Dunia 2023 ini mengaku bahwa tidak mudah bermain di kendang sendiri.

Ia merasakan banyak tekanan akan pertandingannya besok.

Terdapat juga banyak ekspetasi dari penonton karena ia menjadi salah satu andalan hebat negara Denmark, sehingga itu bisa menambah tekanannya untuk dapat tampil apik pada turnamen besar ini.

“Banyak sekali beban di pundak saya, terutama di saat-saat seperti ini.. saya harus bermain di kendang saya sendiri, apalagi fokus dan perhatian dari penonton semua tertuju kepada saya, ini sangat sulit bagi saya,” jelas Axelsen dilansir dari laman resmi BWF Badminton.

Walaupun di bawah banyak tekanan, Axelsen akan berusaha sebisa mungkin untuk bermain fokus dan menampilkan yang terbaik.

Ia akan mencoba untuk memfokuskan diri dari keramaian stadion yang nantinya akan banyak memberikan ekspetasi besar terhadap permainannya.

“Aku akan mencoba fokus dalam permainan saya dan memberikan yang terbaik,” ujar Aexelsen selanjutnya.