Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dugaan skandal mesum mahasiswa Universitas Gadjah Mada ( UGM ) saat Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) mencuat di media sosial.
Rumornya, dua sejoli kepergok sedang melakukan hal yang tidak senonoh di lokasi KKN, tepatnya di rumah seorang lurah.
Narasi yang beredar di Twitter, dua mahasiswa yang disebut berpacaran itu dipergoki oleh istri dari lurah tersebut.
Baca juga: Sebanyak 75 Peserta Ramaikan Final Kompetisi Bahasa dan Sastra 2023 Tingkat Kota Yogyakarta
Namun, hingga kini, belum diketahui di mana lokasi KKN yang dimaksud, waktu kejadian serta bagaimana kronologi lengkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) UGM, Gielbran Muhammad Noor mengaku dirinya mendengar info itu semalam.
Akan tetapi, mahasiswa Fakultas Peternakan itu belum mengetahui secara pasti terkait lokasi KKN serta asal fakultas mahasiswa yang diduga melakukan tindakan asusila itu.
“Kami masih tunggu investigasi dari Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) UGM. Kami sendiri belum tahu kronologi lengkapnya,” kata Gielbran dihubungi, Senin (3/7/2023).
Dia mengungkap, rumor yang beredar hanya sebatas mahasiswa berlaku tidak senonoh dipergoki oleh Bu Lurah.
Ditanya mengenai peran Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), Gielbran mengungkap, satgas itu tidak berwenang menangani dugaan skandal mesum mahasiswa ini.
Satgas PPKS di BEM KM UGM berfungsi sebagai pusat penanganan kekerasan seksual di lingkungan BEM KM UGM saja.
Menurutnya, kasus tersebut masuk dalam ranah etik.
Ia menilai, dari info yang ia dapatkan, tidak ada unsur kekerasan seksual dalam kasus tersebut.
itulah sebabnya, kewenangan penanganan sepenuhnya ada di kampus.
“Itu mungkin lebih ke ranah etik, kewenangan ada di universitas,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dina W. Kariodimedjo, S.H., LL.M., Ph.D menambahkan, pihaknya akan segera memberi info kepada wartawan apabila sudah muncul hasil investigasi dari DPKM.
“Kalau sekarang belum ada info lagi, nanti kalau sudah ada dari DPKM, segera kami beri tahu,” tuturnya lagi. (ard)