TRIBUNJOGJA,COM, YOGYA - Seorang wanita tiba-tiba berteriak histeris sembari meneteskan air matanya berharap bentrokan di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6/2023) malam segera berakhir.
Perempuan tersebut meminta semua massa pulang ke rumah masing-masing sehingga suasana dapat kembali normal seperti sedia kala.
Dia juga terlihat amat menyesalkan kejadian bentrokan antar-massa yang disebut berasal dari luar kota dan warga Yogya, sebab telah merusak bangunan bersejarah Pendapa Tamansiswa.
"Kula tiyang (saya orang) Jogja, Pak. Besok (hari ini) anak-anak harus sekolah, (di sini) ada TK, SD, SMP. Jenengan (Anda) juga harus bekerja," teriak perempuan berbaju biru itu.
Dia turut mengais sisa-sisa tulisan Pendapa Tamansiswa yang beberapa di antaranya mengalami kerusakan.
"Kula boten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah. Sampun, Pak (sudah, Pak)," teriak perempuan tersebut sembari merintih.
Pantauan di lapangan, semalam sekitar pukul 21.36 aparat kepolisian masih terus berjaga-jaga di lokasi bentrok. Kelompok besar massa masih berada di lokasi bentrokan.
Sejumlah sepeda motor terpantau ambruk berserakan, diduga milik kelompok massa yang sudah diangkut polisi menggunakan truk.
Kronologi kerusuhan
Kerusuhan antar-kelompok pecah di Jalan Tamansiswa, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6) malam.
Kerusuhan ini bermula dari Jalan Kenari, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6) sore, sekitar pukul 16.00.
Sekitar pukul 20.30, kerusuhan masih berlangsung di Jalan Tamansiswa. Suasana mencekam. Warga dan polisi berada di lokasi kejadian.
Menurut informasi yang didapatkan Tribun Jogja, bentrok ini dipicu oleh keributan pada Minggu (28/5), di Parangtritis, Kalurahan Kretek, Kapanewon Kretek, Bantul.
Kemudian, pada Minggu (4/6) sore, sekitar pukul 17.00, di Jalan Kenari datang rombongan berjumlah ratusan orang untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di Parangtritis tersebut.
Massa pun diadang oleh jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, serta personel Koramil 0734/07 Umbulharjo agar tidak terjadi bentrok.