Berita Pendidikan Hari Ini
Dosen UIN Sunan Kalijaga Ini Presentasi Riset Pendidikan Kimia di Jerman, Upaya Dukung SDGs
Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Dr. Paed. Asih Widi
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sustainable Development Goals (SDGs) harus didukung oleh semua sektor demi meningkatkan taraf hidup manusia.
Maka, Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Dr. Paed. Asih Widi Wisudawati, M.Pd. mengusung perspektif dari bidang Pendidikan Kimia untuk mendukung SDGs nomor 4, 13 dan 14, yakni pendidikan berkualitas, penanganan perubahan iklim, dan ekosistem lautan dalam kongres ilmiah tahunan di Jerman.
Kongres tersebut digelar pada 21-24 Mei 2023 di Dresden, Jerman dan digelar oleh Penerbit Elsevier, bekerja sama dengan International Sustainable Chemistry Collaboration (ISC3).
Baca juga: Torehkan Kinerja Impresif, PT Kimia Farma Tbk Konsisten Menjaga Pertumbuhan Bisnis yang Solid
Wisudawati pun memaparkan makalah berjudul System Thinking Stimulation via Understanding Ocean Acidification on Sub-Micro Level: Potential Sustainable Chemistry Practice For Indonesia.
Dia pun menceritakan kisahnya sepulang dari Jerman. Wisudawati menilai, kongres tersebut juga menjadi ajang pertemuan dengan delegasi ilmuwan dari beberapa negara.
“Tentunya, ini bermanfaat juga untuk pengembangan Prodi Pendidikan Kimia di Kampus UIN Suka,” ujarnya, Rabu (31/5/2023).
Lulusan Program Doktor University of Münster Germany itu mengatakan, Penerbit Elsevier telah melakukan seleksi ketat untuk menerima riset yang dapat dipresentasikan dalam kongres ini.
Hal tersebut ditujukan untuk mendapatkan riset-riset high-level untuk mendapatkan global perspective dari pemerintah, industri dan akademik di universitas dari negara maju dan negara berkembang.
Pemikiran itu merupakan upaya bersama menyusun tindakan nyata menghadapi perubahan musim dan degradasi lingkungan.
“Ada 59 negara yang berhasil mendapatkan tiket untuk mengirim delegasinya untuk mempresentasikan riset yang dikaji dari berbagai disiplin ilmu termasuk ekonomi dan kebijakan publik. Namun, di forum ini tetap menempatkan kimia sebagai fondasi untuk sustainable future,” terang dia.
Makalah yang disampaikannya di hadapan 285 peserta dari 59 negara merupakan upaya membangun kurikulum kimia untuk sekolah melalui pendekatan system thinking sebagai salah satu indikator dari pelaksanaan sustainable chemistry di level sekolah.
Secara singkat, dalam abstraksinya, Wisudawati mengungkap hasil riset tentang bagaimana memahami konsep partikel melalui system thinking atau pemikiran sistem yang dipadukan dengan representasi tiga level, yakni makroskopik, simbolik hingga submikroskopis.
Itu dapat menjadi bagian awal implementasi Kimia Berkelanjutan dalam pendidikan.
Konsep ini ini ia terapkan untuk mengetahui pengasaman laut melalui partikel terkecil seperti ion kalsium, ion karbonat, ion hidrogen karbonat, akhirnya ion hidronium, ion hidroksida, molekul air dan molekul karbon dioksida.
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.