Berita Pendidikan Hari Ini
Dosen UIN Sunan Kalijaga Ini Presentasi Riset Pendidikan Kimia di Jerman, Upaya Dukung SDGs
Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Dr. Paed. Asih Widi
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Selanjutnya dari hasil riset yang ia lakukan, ia dapat mengungkapkan bahwa hubungan yang tepat antara konten dan konteks penting untuk memasukkan pemikiran sistem ke dalam pembelajaran kimia.
“Pengasaman laut Indonesia merupakan tema yang potensial hal ini disebabkan karena Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan dengan jumlah siswa yang sangat besar, harus memahami masalah ini pada tingkat submikro,” terang dia.
Melalui hasil risetnya ini, Wisudawati juga mencoba merancang kompetensi pemikiran sistem untuk beralih dari makro ke simbol dan ke tingkat submikro dan sebaliknya.
Selanjutnya, bagaimana mendeskripsikan pemahaman persamaan kimia melalui tes berbasis kertas.
Saat ini, sedang dalam proses pengembangan percobaan laboratorium yang diawali dari percobaan kimia dasar yang berprinsip green chemistry pada tingkat makro.
Kemudian, melakukan penelitian lanjutan bagaimana konteks pengasaman laut dapat diterapkan untuk Pendidikan Kimia berkelanjutan.
“Untuk dapat bergabung ke acara ini, saya dapat bantuan dari Royal Society of Chemistry (RSC) suatu himpuan kimiawan dari Inggris dan University of Münster dalam skema travel grant,” bebernya.
Selain itu, bantuan lain juga datang dari Gesellschaft Deutscher Chemiker (GDCh) atau himpunan kimiawan Jerman dalam rangka membantu semua anggotanya.
Dia berharap, kesempatan mengikuti agenda presentasi riset di forum internasional, akan dapat dijalin kerja sama lebih lanjut antara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan banyak organisasi internasional yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup melalui multidisiplin ilmu pengetahuan.
“ini juga bisa memperkuat kolaborasi riset, sebagai bagian dari Laboratorium terpadu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,” tutur dia.
Selain itu, selama berada di Jerman, Wisudawati juga berkesempatan melihat dari dekat peralatan laboratorium yang dibuat di perusahaan pembuat alat laboratorium di Göttingen yaitu Phywe System Gmbh & Co.KG.
Menurutnya Laboratorium Terpadu UIN Sunan Kalijaga banyak memiliki peralatan laboratorium yang berasal dari perusahaan Phywe, yang selama ini belum dapat digunakan secara maksimal.
Alat-alat laboratorium merupakan aset untuk mendukung kelancaran proses pendidikan dan penelitian di Perguruan Tinggi khususnya untuk MIPA dan Teknik.
Dia menilai, jika tidak ada perawatan atau tidak dapat menggunakannya secara optimal karena ada kendala penggunaannya, maka alat-alat dari Phywe tersebut akan rusak dan tidak berguna.
“Jadi melalui kunjungan saya ke perusahaan Phywe, berdiskusi dengan pimpinan Phywe Dr. Wolfgang Kuhnle, diperoleh kesepakatan, Phywe akan mendukung Laboratorium Terpadu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan mungkin laboratorium lain di Indonesia yang memiliki kendala yang sama,” katanya.
Diharapkan, kedepan UIN Sunan Kalijaga dapat menjadi pusat koordinasi antara Phywe System Gmbh & Co.KG., dengan berbagai universitas di Indonesia.
Itu merupakan upaya mengoptimalkan penggunaan alat alat laboratorium untuk menunjang proses pembelajaran di lingkup siswa menengah atas dan mahasiswa. (ard)
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.