TRIBUNJOGJA.COM - Aksi Ida Dayak atau Ida Andriani saat menyembuhkan orang sakit tanpa harus ke dokter atau operasi viral di TikTok.
Dalam video yang beredar, Ida Dayak terllihat dikerubuti orang yang ingin melihat kesaktiannya menyembuhkan penyakit.
Bahkan, dia dianggap mampu meluruskan tulang yang bengkok dari seorang pasien.
Dari hasil informasi yang dihimpun berbagai media, Ida Dayak diketahui memiliki nama asli Ida Andriani.
Ia lahir di Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur tahun 1972.
Baca juga: Hasil Uji Lab Korban Mbah Slamet, Diminta Minum Obat Hipertensi, Lalu Dihabisi Pakai Racun Sianida
Pengobatan tradisional yang dijalankan oleh Ida Dayak yang ramai belakangan ini sebenarnya sudah sempat heboh pada 2021.
Ia mengobati orang berkeliling dari satu pasar ke pasar lainnya, sambil menawarkan botol Minyak Bintang seharga Rp 50.000.
Pertengahan Februari 2021, akun TikTok @Alvian2501 mengunggah video Ida Dayak yang sedang mengobati seorang pria yang tangan kanannya bengkok.
Saat mengoleskan Minyak Bintang pada pria tersebut, Ida Dayak kemudian merasakan adanya pen dalam tulang pria tersebut.
Dia juga bertanya apa tangan bengkok tersebut sudah dioperasi dan pasien menjawab sudah.
Tak lama, dia kemudian meneteskan minyak berwarna merah di siku pasien dan kemudian berusaha meluruskannya.
Di video itu kemudian disebutkan kalau Ida Dayak bisa meluruskan tangan pasien yang sudah 10 tahun bengkok.
Ketenaran Ida Dayak pun semakin meningkat.
Di TikTok, setidaknya ada 2-3 video dalam sekali scroll. Bahkan, putra Soekarno, Guruh Soekarnoputra juga ikut pengobatan Ida Dayak.
Lewat video yang tersebar di TikTok, tampak Guruh tengah mencoba melakukan pengobatan oleh Ida Dayak.
Dalam video tampak tangan seniman 70 tahun itu terlihat seperti dipijat-pijat oleh Ida. Saat mendapatkan pengobatan, Guruh sempat menangis lantaran merasakan sakit.
Usai mendapatkan tindakan pengobatan dari Ida Dayak, kondisi tangan Guruh Soekarnoputra disebut membaik.
Melalui keterangan di video, pihak Guruh seakan menyampaikan rasa terima kasih kepada Ida Dayak yang telah menyembuhkan tangannya.
"Mas Guruh yang sdh lama tdk bisa di tekuk akhir nya setelah di obatin ibu ida bisa ditekuk dengan rasa sakit menahan di obatin beliau, terimakasih bu Ida Dayak yg baik dan santun org nya," keterangan dalam video tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara terkait praktik pengobatan tradisional Ida Dayak yang tengah viral.
Baca juga: Kenali 5 Stadium dalam Gagal Ginjal dan 3 Pengobatan yang Direkomendasikan
Kemenkes menyatakan tidak menolak fakta bahwa Indonesia memiliki beragam warisan budaya, termasuk pengobatan tradisional.
Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait pengobatan tersebut.
"Bagaimanapun, Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional yang memang sebagian masih perlu diteliti dan didukung secara empiris, seperti pengobatan modern," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, dr. Nadia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap praktik pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (Hatra) agar mereka memiliki surat terdaftar penyehat tradisional (STPT).
"Tenaga penyehat tradisional bisa dibagi berdasarkan modalitas, yaitu keterampilan, ramuan, dan campuran. Berdasarkan itu kami akan lakukan pembinaan supaya masyarakat tidak dirugikan," papar Nadia.
"Misalnya ada seseorang yang terkena penyakit kanker, jangan sampai terlambat karena berobat tradisional. Sebab, sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini," imbuh Nadia.
Nadia mengaku, saat ini pihaknya masih belum mengetahui apakah Ida Dayak telah memiliki STPT atau belum.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa masyarakat memiliki hak penuh untuk memilih pengobatan tradisional atau modern.
"Itu, kan, pilihan masyarakat. Masyarakat punya pilihan mau pengobatan tradisional atau pengobatan modern. Yang penting kita menjaga, jangan sampai ada yang dirugikan," kata Nadia di Jakarta.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )