Sedangkan untuk bagian mesin, Febri menyematkan boring set baru di Yamaha Jog ZR miliknya. Sedangkan untuk karburator, Febri masih mempertahankan bawaan aslinya.
Menilik spesifikasinya, Yamaha Jog ini memang tergolong ringan sebab hanya memiliki bobot kurang lebih 60 kg, sehingga lincah saat dikendarai. Yamaha Jog ini dibekali mesin satu silinder, 2-tak, berpendingin udara, yang menghasilkan 6,3 hp pada 7.000 rpm dan torsi 0,67 kg.m pada 6.500 rpm.
Desainnya modern pada saat itu dan mencerminkan standar global Yamaha, dengan garis-garis lurus dan hampir futuristik.
Febri mengungkapkan, sejauh ini motor Yamaha Jog ZR miliknya sudah menerima banyak tawaran namun ia belum mau melepasnya lantaran harga yang belum cocok.
"Tawaran tertinggi sudah di angka Rp 24 jutaan, tapi belum niat dilepas. Masih menunggu harga yang cocok," pungkasnya.
Skutik 2-Tak Naik Daun
Motor matic 2-tak sempat mengaspal di Indonesia awal tahun 2000-an.
Namun pamornya tertutup motor bebek saat itu, seperti Honda Astrea maupun Supra.
Selain Yamaha Jog yang 'gaib' jumlah unitnya, sejumlah skutik 2-tak lainnya juga diburu kolektor, misal merk Sanex atau Kymco.
Selain unitnya yang langka, alasan lainnya skutik 2-tak jadi incaran ialah karena bentuknya unik atau nyeleneh tidak seperti skutik sekarang.
Tapi tentu saja, ada harga yang harus dibayar mahal jika tertarik untuk merestorasi, merawat, dan mengoleksi beberapa skutik 2-tak langka ini.
Lantaran termasuk motor langka dan sparepartnya juga langka, biaya restorasinya lumayan mahal dan memakan waktu yang lama untuk membangunnya. (Han)