Salah satunya adalah Bank bjb. Sebagai juara bertahan tentunya, tim asal Mojang Priangan ini ingin kembali mempersembahkan gelar juara untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Pada 2022, Bank bjb menjadi juara Proliga.
"Tahun ini kami ingin mempersembahkan gelar juara kembali seperti tahun 2022," kata pelatih Bank bjb, Alim Suseno yang setahun lalu membawa Bank bjb menjuarai Proliga 2022.
Rekor pertemuan Bank bjb dengan Pertamina Fastron musim ini adalah dua kali kalah dan dua kali menang dalam empat pertemuan.
Dua kali Bank bjb menderita kalah yakni pada babak reguler dengan skor 1-3.
Sedangkan dua kemenangan didapatkan pada babak final four. Pertama dengan skor kemenangan 3-0 dan kedua dengan skor 3-1.
Dua putaran final four, Bank bjb menjadi juara putaran.
Menurut Alim, pada partai puncak ini kedua tim punya peluang yang sama untuk menjadi juara.
"Kalau kami juara bertahan bisa masuk final itu sudah istimewa," tambah Alim.
Sementara itu, pelatih Pertamina Fastron, Eko Waluyo mengakui kalau tim asuhannya juga memiliki peluang untuk menjuarai kompetisi yang telah memasuki tahun ke-21 ini.
Menurutnya, Yolla Yuliana dkk memiliki modal bagus di final ini.
Pasalnya, lanjut Eko, pada laga penutup final four, pekan lalu di Solo, turun dengan materi pemain cadangan bisa memberikan perlawanan, meskipun kalah.
"Modalnya walaupun turun tanpa pemain asing dan tidak dengan pemain inti, ternyata kami bisa melawan," tambah Eko.
Menengok ke belakang, Bank bjb memiliki prestasi lebih banyak menjadi juara ketimbang Pertamina Fastron.
Sejak keikutsertaannya di kancah Proliga, 2003, tim asal Kota Bandung itu menjadi juara tiga kali yakni 2003, 2006, dan 2022.
Namun, Bank bjb tidak ikut berkompetisi berturut-turut. Usai juara 2006, kemudian klub milik Pemda Jabar ini absen dan kemudian berkiprah lagi di tahun 2017.