"Sehabis dari sini siap berwirausaha, Karena dilatih pengolahan mulai dari menanam pakan hingga packing pakan yang bisa bertahan lama," ucapnya.
Sejarah Wana Delima Mandiri
Wana Delima Mandiri berdiri sejak Desember 2022 di lahan milik kas desa Sidomulyo seluas 10 hektar.
Sebelumnya, lahan itu digunakan untuk tanaman tebu hanya saja tidak diperpanjang. Lalu disewa oleh pengelola Wana Delima Mandiri selama 10 tahun.
Kemudian lahan dimanfaatkan untuk budidaya makanan ternak. Mulai dari penanaman tumbuhan yang digunakan untuk pakan seperti rumput pakcong, gama umami, odot dan tanaman jagung. Serta tengah dikembangkan tanaman sorgum.
Setelah siap panen, tumbuh-tumbuhan itu tidak langsung dijadikan pakan ternak hewan tapi melalui proses pengolahan terlebih dulu.
Tanaman dicacah dengan menggunakan mesin copper. Dicacah sepanjang 3-7 sentimeter (cm) untuk pakan kambing dan 5-17 cm untuk sapi.
Setelah dicacah kemudian di silase. Di proses ini, pakan ternak diawetkan di dalam kantong plastik yang kedap udara. Dengan demikian, pakan ternak bisa bertahan lama.
"Karena saat musim penghujan, pakan ternak melimpah. Sementara, saat kemarau (pakan ternak) jarang didapatkan. Sehingga kita siasati dengan silase agar pakan bisa bertahan kurang lebih setahun," jelas salah satu pengelola Wana Delima Mandiri, Prasetyo Rohmat.
Di Wana Delima Mandiri, tidak hanya menjual pemandangan melainkan juga sebagai laboratorium. Karena, selain persawahan untuk menanam pakan ternak juga terdapat peternakan domba dan kambing etawa. (scp)