TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB, mengeluarkan rentetan awan panas guguran (APG).
Berikut hasil konferensi pers Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang bisa diikuti di kanal YouTube BPPTKG Channel:
1. Amplitudo 25-70 mm
APG terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik.
Adapun jarak luncur terjauh yakni 4 km ke arah barat daya, yakni Kali Bebeng dan Kali Krasak.
Baca juga: HISTORI Aktivitas Gunung Merapi Sebelum Erupsi Sabtu 11 Maret 2023, Guguran Berkali-kali
2. Angin ke barat laut menuju Kota Magelang
Pada saat kejadian, angin bertiup ke arah barat laut-barat.
Maka, terjadi hujan abu di sektor tersebut dengan intensitas bervariasi.
Hujan abu tipis dilaporkan mencapai Kota Magelang.
3. Ada 24 kejadian guguran
Hingga pukul 16.00 WIB, Sabtu (11/3/2023), BPPTKG mencatat ada 24 kali kejadian APG di Gunung Merapi.
Aktivitas vulkanik masih fluktuatif. Beberapa kali terjadi guguran yang terdengar dari pos pengamatan Gunung merapi di Babadan.
4. Abu sampai di Kaliangkrik, Magelang
Hingga pukul 15.30 WIB, titik terjauh jangkauan hujan abu berada di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Area tersebut berada sejauh 33 km dari puncak Gunung Merapi.
5. Erupsi terbesar kedua sejak 27 Januari 2021
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, erupsi ini adalah erupsi terbesar kedua sejak 27 Januari 2021.
Saat itu, ada rentetan APG sebanyak 52 kali ke arah Kali Boyong.
“Jadi, bisa dibilang, ini bukan yang terbesar sejak krisis erupsi 2021,” ujarnya.
6. Status masih siaga
Kepala BPPTKG mengatakan status Gunung Merapi masih siaga.
Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Hari Ini, Ini Komentar Sultan HB X
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020.
Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.
Saat ini, Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.
Berdasarkan analisis foto udara tanggal 13 Januari 2023 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3.
Kedua kubah lava ini, apabila longsor, secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )