"Diklat kali ini, untuk pesertanya tentu dari guru internal SMK-SMTI Yogyakarta saja. Yaitu guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling dan guru-guru ekstrakulikuler. Total yang terlibat ada 84 guru SMK-SMTI Yogyakarta," jelas Ening.
Melalui kegiatan diklat ini, Ening berharap implementasi pembelajaran berbasis e-learning di SMK SMTI bisa terlaksana secepatnya.
"Nah, harapannya setelah ini guru-guru kami bisa mengimplementasikan hasil diklat ini kepada siswa. Guru itu, kami harapkan untuk terus mampu dan mau untuk mengimplementasikan sistem pembelajaran tersebut lebih lanjut," pinta dia.
Pihaknya pun telah menyusun road map yang mengharuskan sistem pembelajaran maupun pengelolaan sekolah di berbasis digital.
"Jadi, tujuan kami untuk pada 2025 adalah smart school dan e-office," ujar Ening.
"Saya berharap dengan adanya inovasi bagi guru itu dapat memberikan warna lain bagi proses pembelajaran di sekolah kami. Sehingga selain kompetensinya bisa didapatkan bagi siswa, juga ada nilai nyaman dan senang untuk belajar," pungkas Ening.(Nei)