"Datsun Sena ini mungkin kini tak sampai 100 unit yang masih utuh dan hidup alias bisa jalan," kata Anton.

Saat pertama kali datang, Datsun Sena ini dalam kondisi laiknya mobil yang lama tak digunakan alias dongkrok. Namun bersyukurnya, bodynya utuh dan catnya pun masih dapat diselamatkan.

"Mungkin, pas datang kondisinya tidak utuh. Tapi, Alhamdulillah sekarang sudah hidup. Ya sekadar hidup, tapi belum dapat berjalan karena perbaikan belum menyeluruh dilakukan termasuk ke bagian pengereman," kata Anton.

"Interiornya sudah mulai termakan usia, tapi masih bisa dipertahankan," ujarnya.

Dipaparkan Anton, perbaikan mesin Datsun Sena ini tak terlalu jadi kendala sebab basic mesin yang digunakan serupa dengan yang disematkan pada Datsun 120Y alias Datsun A12 SOHC 8 valve berkapasitas 1200cc.

Sejauh ini, proses perbaikan Datsun Sena terus dilakukan oleh Anton. Kendati belum rampung, banyak tawaran yang sudah datang untuk meminang Datsun Sena ini, bahkan menembus angka Rp 180 juta.

"Saya dapatkan Datsun Sena ini seharga Rp 25 juta. Kalau dibilang tinggi, saya pikir nominal tersebut sekadar sebagai mahar. Sebab untuk mendapatkan unit mobil yang seutuh ini, saya rasa susah," kata Anton.

"Saya pun kaget, ketika ada orang yang berani memberi penawaran lebih berkali-kali lipat, setelah saya posting foto mobil ini di instagram pribadi saya. Tawaran tersebut saya tolak, karena saya sendiri saja belum menikmati mobilnya. Belum merasakan sensasi berkendaranya," lanjutnya.

"Tawaran tertinggi yang saya terima sudah di angka Rp180 juta. Dulunya, dia pernah berkuliah di situ, ya mungkin mau nostalgia," pungkasnya. (han)