Puisi

Arti dan Makna Puisi Aan Mansyur Berjudul Tidak Ada New York Hari Ini dalam Film AADC 2

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Ikrob Didik Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aan Mansyur

TRIBUNJOGJA.COM - Jika kalian menonton film 'Ada Apa dengan Cinta 2' (AADC 2), pasti sudah tidak asing lagi dengan puisi-puisi yang melekat dalam film tersebut.

Aan Mansyur, ialah sosok di balik puisi-puisi Rangga yang penuh cinta di film AADC 2.

Barisan kata dalam puisi Aan Mansyur ternyata banyak diminati oleh semua kalangan karena punya kesan yang 'ajaib' di benak pembacanya.

Baca juga: Arti dan Makna Puisi Sapardi Djoko Damono Berjudul Hujan Bulan Juni

Aan Mansyur mengeksplorasi puisinya menjadi karya indah meski menggunakan bahasa yang sederhana.

Kesederhanaan bahasa yang bisa dilihat dari tulisan Aan Mansyur menjadi suatu bahasa yang ada dalam gambaran pikirannya.

Salah satu puisi sederhananya yang berhasil menggemparkan banyak orang akibat dibacakan oleh tokoh Rangga dalam film AADC 2 adalah "Tidak Ada New York Hari Ini":

Baca juga: Arti dan Makna Puisi Goenawan Mohamad Berjudul Saya Cemaskan Sepotong Lumpur

Tidak Ada New York Hari Ini

Tidak ada New York hari ini

Tidak ada New York kemarin

Aku sendiri dan tidak berada di sini

Semua orang adalah orang lain

Bahasa Ibu adalah kamar tidurku

Kupeluk tubuh sendiri

Dan Cinta, Kau tak ingin aku

mematikan mata lampu

Jendela terbuka

dan masa lampau memasukiku sebagai angin

Meriang. Meriang. Aku meriang.

Kau yang panas di kening, kau yang dingin dikenang

Rindu.

Aktris Dian Sastrowardoyo (kiri) dan aktor Nicholas Saputra menjawab pertanyaan awak media saat jumpa pers film Ada Apa dengan Cinta 2 (AADC 2) di Hotel Green House, Yogyakarta, Jumat (22/4/2016) sore. (Tribun Jogja/ Hendra Krisdianto)

"Kau yang panas di kening. Kau yang dingin di kenang," mengartikan sebuah kerinduan.

Rindu menggebu yang membuat semua kebekuan di dalam diri mampu mencair, berjalan bahkan bersenandung.

Mengingat kembali apa yang sudah lalu dan menjadikan rasa penyesalan akibat hal-hal mustahil yang mungkin terjadi.

Sebab para manusia melangkah meninggalkan apa-apa yang menggambarkan sebuah perasaan dan kerinduan tak mampu menahan manusia untuk tetap berjalan pada ketetapan asli tanpa memberontak.

Untuk itulah usaha bertemu diadakan.

Karena tanpa usaha, rasa rindu hanya akan berubah menjadi seonggok barang bekas dari dalam gudang.

Sudah tidak memiliki arti sekalipun hal itu sangat menumpuk.

(MG Aulia A Putri)

Berita Terkini