Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan satu kali guguran lava dengan jarak luncur 1,2 Km ke barat daya, Senin (9/1/2023).
Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara 17-19 °C, kelembaban udara 83-94 persen dan tekanan udara 654-685 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 20-30 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran terjadi sebanyak 9 kali dengan amplitudo 4-22 mm berdurasi 40.4-131.5 detik.
Hybrid/fase banyak berjumlah dua kali dengan amplitudo 8-20 mm, S-P 0.3-0.4 detik berdurasi 7-7.2 detik.
Vulkanik dangkal berjumlah tiga kali dengan amplitudo 26-35 mm berdurasi 9.7-10.5 detik.
Vulkanik dalam terjadi sebanyak 22 kali dengan amplitudo 4-11 mm, S-P 0.4-1.1 detik berdurasi 7.1-12.4 detik.
Tektonik jauh berjumlah satu kali dengan amplitudo 26 mm, S-P 6.08 detik berdurasi 55.6 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level tiga atau siaga,” tegasnya.
Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.