TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta bakal menambah jenis pelayanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Kesehatan Kota Yogyakarta.
Alhasil, ke depan, unit ini tidak hanya melayani laboratorium untuk kesehatan lingkungan, tapi juga pelayanan laboratorium terkait kesehatan masyarakat.
Baca juga: Bupati Sleman Minta Ada Evaluasi Soal Pembangunan Proyek Perumahan di Wedomartani
Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, di sela peninjauan, mengatakan, peningkatan jenis layanan di UPT Laboratorium Kesehatan sesuai dengan regulasi dari Kementerian Kesehatan.
Oleh sebab itu, Pemkot mulai mempersiapkan sarana dan prasarana guna mendukung penambahan jenis pelayanan.
"Jadi, di sini nanti tidak hanya laboratorium lingkungan saja, tapi juga laboratorium berkaitan soal-soal klinis. Ini di lantai dua sudah mulai dipersiapkan (laboratorium)," cetus Aman, Selasa (3/1/2023).
Ia berharap, selaras dengan persiapan yang sudah dilakukan, maka diperlukan penyempurnaan berkaitan dengan peralatan serta sumber daya manusia, yang diperkirakan butuh waktu sekitar dua tahun.
Selain itu, berkaitan dengan regulasi tarif setiap jenis pelayanan di UPT setempat, bakal diatur melalui Perda.
"Tahun ini kita lengkapi sarana prasarananya dulu. Tahun depan baru disiapkan perda tarifnya, sehingga paling tidak di awal 2025 sudah menjadi laboratorium kesehatan masyarakat. Untuk menuju ke sana, tentu membutuhkan tahapan persiapan," ucapnya.
Baca juga: KPU Kulon Progo Sebut 3 Wilayah Tak Memenuhi 2 Kali Kebutuhan Rekrutmen PPS
Sementara itu, Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Kota Yogyakarta, Prie Aka Mahdayanti mengatakan selama ini pihaknya masih terbatas pada pemeriksaan kualitas air dan makanan.
Sedangkan dalam kondisi pandemi Covid-19, jajarannya juga mendapat mandat untuk melakukan proses skrining dan testing.
"Untuk yang mengakses sementara dari masyarakat Kota Yogya. Tapi, sebagian lewat petugas Puskesmas di wilayah masing-masing. Misal, pemeriksaan DAMIU (Depot Air Minum Isi Ulang) atau usaha air minum, lalu pemeriksaan air sumur dari warga, itu kan melalui pemantauan Puskesmas," ungkapnya. (aka)