Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,5 Km ke arah Kali Sat dan Kali Putih, Sabtu (31/12/2022).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Baca juga: Waktu Terbaik Sholat Dhuha di Akhir Tahun 2022 Serta Doa Keberkahan untuk Tahun 2023
Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara 13-20 °C, kelembaban udara 75-88 persen, dan tekanan udara 836.8-915.3 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati,” ujarnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 14 kali dengan amplitudo 3-15 mm, berdurasi 34,7-129 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 5 mm, S-P 0,4 detik berdurasi 7 detik.
Vulkanik dalam berjumlah 16 kali dengan amplitudo 3-10 mm, S-P 0,2-1 detik berdurasi 6,7-13,7 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan hingga barat daya.
Sektor tersebut meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sedangkan, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Lontaran material vulkanik, bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: INFO BMKG DI Yogyakarta Prakiraan Cuaca Hari Ini, Sabtu 31 Desember 2022
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” jelasnya. (ard)