Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Tren berburu pakaian bekas atau biasa disebut thrifting nampaknya sudah menjamur di kalangan anak muda, tak terkecuali di Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah.
Di Kabupaten dengan julukan Kota Pejuang itu, rupanya ada komunitas anak muda yang telah berkecimpung dalam bisnis jual barang bekas layak pakai sejak 2020.
Mereka kerap mengadakan acara thrifting dan menamai diri Purworejo Thrif Market .
Kali ini, mereka mengelar Purworejo Thrif Market di gedung Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 43, Dusun Krajan, Kelurahan Pangenjurutengah, Kecamatan Purworejo , Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah.
Baca juga: Menilik Desa Megulungkidul Purworejo Peraih Juara 3 Desa Brilian 2022 Tingkat Nasional
Wakil Ketua acara, Anggih (22), mengatakan, Purworejo Thrif Market digelar selama 4 (empat) hari sejak Kamis (22/12/2022) hingga Minggu (25/12/2022).
Acara tersebut merupakan kali ketujuh yang mereka gelar dengan mengangkat tajuk 'Thrif Year End Sale'.
"Tujuannya untuk lebih memperkenalkan tren thrifting atau menghemat kepada masyarakat Purworejo. Ibaratnya daripada beli baru lebih baik beli bekas dengan harga terjangkau dan sudah dapat barang branded (bermerek)," kata Anggih saat ditemui di sela acara, Sabtu (24/12/2022).
Ia melanjutkan, agenda tersebut sekalian bermaksud untuk menghilangkan stigma negatif tentang tren thrifting yang digandrungi anak muda.
"Makanya, kami di sini juga sedikit mengedukasi bahwa barang bekas itu sebenarnya adalah barang baru yang dead stock. Jadi barang baru yang mungkin tidak laku lalu diborongkan ke Indonesia untuk dijual," jelasnya.
Adapun kegiatan itu diikuti sebnayak 25 tenant thrifting dari daerah Yogyakarta, Kebumen, dan Purworejo .
Produk yang dijual pun beragam mulai dari topi, baju, kemeja, hoodie, crewneck, sweater, celana, hingga sepatu.
"Alhamdulillah antusiasnya selama 3 hari ini lumayan keren. Kebetulan ini hari Sabtu, tadi yang datang ada yang dari Magelang, Jogja, Kebumen, dan Wonosobo. Mungkin karena banyak yang lagi liburan jadi mampir ke sini," ulas Anggih.
Seorang pemilik tenant, In'am (22) mengaku sudah berjualan sekitar 100 pieces pakaian selama 3 hari gelaran Purworejo Thrif Market .
Dalam gelaran itu ia menyediakan celana, jaket, hoodie, kemeja, sweatee, dan kaos bekas layak pakai dari berbagai merek semisal Uniqlo, GAP, Dicky, Saiki, Adidas, Polo, atau Covernat.
"Kebanyakan yang datang ke tenant saya, cari celana panjang Cargo, sudah terjual sekitar 20 pieces pakaian selama ini. Kalau secara over all (keseluruhan), saya sudah jual sekitar 100 pieces dan Alhamdilillah masuk sekitar hampir Rp10 juta," ungkap mahasiswa yang sudah menekuni bisnis thrifting sejak 2020 lalu itu.
Pedagang lain, Krisna Wibowo (21), bahkan mengaku sudah menjual crewneck Nike Center seharga Rp550 ribu selama gelaran tersebut.
Selain itu, ia juga telah menjual sebanyak 20 pieces hoodie dan crewneck bermerek, semisal Nike, Have a Good Time, Antihero, Spit Fire, dan Skate, mulai dari harga Rp250 ribu hingga termahal Rp550 ribu.
"Rata-rata barang impor dari Amerika (US) dan China," ucapnya.
Baca juga: Penjual Durian Kaligesing Purworejo Mulai Menata Lapak Sambut Momen Pergantian Tahun
Sementara itu, Bagus (20), pengunjung, mengaku suka berburu pakaian bekas karena asik.
Sensasi dan kepuasan yang diperoleh ketika memilih-milih baju dan menemukan sesuai yang pas, tidak dapat ia tolak.
"Suka thrifting karena asik aja. Soalnya kayak bisa milih baju yang murah tapi bisa cocok sama saya itu menyenangkan, puas rasanya," ucap Bagus bersemangat.
Mahasiswa Uneversitas Negeri Semarang (UNNES) asal Wonosobo itu sengaja datang ke Purworejo Thrif Market di sela liburannya untuk berburu kemeja dan celana.
Saat ditanya Tribunjogja.com pun ia mengaku sudah menemukan apa yang diincar.
"Thrif di Purworejo menurutku sudah lumayan, karena baru pertama kali ke sini. Tapi kalau dari pilihannya sudah banyak dan bagus-bagus," tutupnya. ( Tribunjogja.com )