Berita Bisnis Terkini

Begini Tanggapan Ekonom Soal BPR dan BPRS Bisa IPO

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta ( UAJY ), Dr. Y. Sri Susilo, SE menyebut ada potensi Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah ( BPRS ) memenuhi syarat IPO (Initial Public Offering). 

Namun membutuhkan waktu yang tidak sebentar bagi BPR / BPRS untuk bisa IPO . 

"Setiap unit usaha apapun itu untuk IPO tentu ada persyaratannya. Catatan perkembangannya 10 tahun terakhir, finansialnya, modalnya, dan ketentuan lain. Kalau soal potensi, BPR dan BPRS ya ada. Tetapi untuk realisasinya tidak dalam waktu dekat," katanya, Rabu (14/12/2022). 

Baca juga: BEI DIY Sebut RUU PPSK Jadi Peluang BPR dan BPRS Galang Dana dari Pasar Modal

"Untuk bisa IPO itu juga tidak mudah. Ada penilaian dari pihak independen, dan lainnya. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi BPR dan BPRS . Bukannya pesimis, tetapi realistis, butuh waktu untuk bisa terealisasi," sambungnya. 

Ia menerangkan kondisi 'kesehatan' BPR dan BPRS saat ini belum semuanya baik.

Apalagi pasca pandemi Covid-19.

Saat ini BPR dan BPRS di DIY cenderung over likuiditas.

Baca juga: Incar Modal Rp 160,736 Miliar, Perusahaan Indo Boga Sukses Asal Sleman Mantap IPO

Hal itu karena nasabah lebih banyak menyimpan uang, baik dengan menabung maupun deposito. 

"Tidak semua BPR dan BPRS itu sehat. Sekarang itu cenderung over likuiditas. Mereka (BPR dan BPRS) kesulitan untuk menyalurkan kredit," terangnya. 

Ia menambahkan sebelum IPO , sebaiknya seluruh stakeholder bahu-membahu untuk menciptakan BPR yang lebih sehat. 

"Kalau perbankan itu kan wewenangnya ada di OJK, bank sentral, dan LPS. Nah ini perlu sinergi, bagaimana menciptakan BPR yang lebih sehat. Pemerintah sebagai regulator juga perlu ambil bagian," imbuhnya. ( Tribunjogja.com ) 

Berita Terkini