TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 22 kali gempa guguran (Amplitudo : 3-12 mm, Durasi : 17.3-103.6 detik) selama masa pengamatan Kamis (29/9/22), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sejauh ini, status siaga (Level III) pun masih ditetapkan.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta menyebut, cuaca Merapi cenderung cerah, berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat.
Suhu udara antara 15.3-20 °C, dengan kelembaban udara 74-99 persen, dan tekanan udara 653-717 mmHg.
Sementara visual gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini masih sangat jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 15-25 m di atas puncak kawah.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi , serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. ( Tribunjogja.com )