Pada semester I 2022, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 212 triliun.
Adapun, investor kripto terdaftar tercatat 15,1 juta pelanggan.
“Dengan tingginya minat masyarakat yang berinvestasi di bidang perdagangan fisik aset kripto, sinergi edukasi dan literasi menjadi hal penting," terangnya.
Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, menilai langkah Tokocrypto memilih Kota Solo sebagai lokasi baru T-Hub itu sangat baik.
Menurutnya, Solo memiliki pertumbuhan perekonomian yang terus meningkat dan memiliki lokasi yang strategis untuk mendorong perluasan adopsi blockchain dan aset kripto secara meluas dan inklusif.
Baca juga: 5 Jenis Aset Kripto yang Paling Diminati Investor Indonesia versi Tokocrypto
"Dengan penanganan pandemi di Solo yang terus membaik, kami mulai fokus pada pemulihan ekonomi. Untuk itu, dukungan Tokocrypto yang membuka akses pada literasi blockchain dan aset kripto bisa menambah pengetahuan masyarakat dan dimanfaatkan untuk melakukan upaya percepatan ekonomi Solo,” terang Teguh.
Dalam kesempatan yang sama, peluncuran T-Hub Solo juga diikuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Tokocrypto dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Kemitraan ini menandai komitmen bersama kedua pihak yang berfokus mengangkat lebih banyak riset mengenai ekosistem teknologi blockchain dan aset kripto di Indonesia.
Selain itu, menciptakan talenta-talenta baru yang mampu bersaing di industri blockchain.
Tokocrypto terus mengalami pertumbuhan bisnis yang baik.
Selama paruh pertama 2022, jumlah download aplikasi Tokocrypto telah bertumbuh hingga 3,1 juta, disertai dengan peningkatan jumlah investor yang mencapai 3 juta pelanggan.
Satu di antara hal membanggakan yang dicapai Tokocrypto adalah keberhasilannya menyetorkan pajak atas transaksi aset kripto sebesar Rp 37 miliar dalam waktu dua bulan periode Mei-Juni 2022. ( Tribunjogja.com )