TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terpantau meluncurkan 4 kali guguran lava pijar pada Minggu (14/8/2022).
Gunung setinggi 2.968 mdpl tersebut juga tercatat mengalami 16 kali gempa guguran, 2 kali gempa hembusan, 19 kali gempa hybrid atau fase banyak dan 1 kali gempa tektonik jauh.
Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta sepanjang 6 jam terakhir tepatnya pukul 00.00-06.00 WIB.
"Teramati guguran lava pijar 4 kali dengan jarak luncur maksimum 1500 meter ke barat daya," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso.
Hasil amatan lain menunjukkan gunung tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150-200 m di atas puncak kawah.
Sedangkan untuk kondisi cuaca di Merapi adalah cerah.
"Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 17-19 °C, kelembaban udara 73-90 persen, dan tekanan udara 628-685 mmHg," bebernya.
Dari hasil pengamatan tersebut maka tingkat aktivitas Gunung Merapi yang ditetapkan adalah level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya. (*)