Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,6 Km ke arah barat daya, Rabu (20/7/2022).
Hal tersebut teramati dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG , Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 13-19 °C, kelembaban udara 55-95.6 persen dan tekanan udara 835.8-960 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah,” terangnya.
Baca juga: UPDATE Aktivitas Merapi Pagi Ini, Minggu 17 Juli 2022 : Ada 5 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya
Gempa guguran terjadi sebanyak 19 kali dengan amplitudo 3-12 mm berdurasi 18,9-128,4 detik.
Hembusan terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 23 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” bebernya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. ( Tribunjogja.com )