Berita Klaten Hari Ini

Sandiaga Uno Puji Keindahan Candi Plaosan dan Kualitas Ecoprint di Desa Wisata Bugisan Klaten

Penulis: Almurfi Syofyan
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menparekraf Sandiaga Uno saat berbincang dengan sejumlah pelaku wisata di Desa Wisata Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jumat (1/7/2022).

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/7/2022). 

Kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno ke Desa Wisata Bugisan ini terkait program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Pantauan TribunJogja.com di lokasi, Sandiaga Uno sempat mengunjungi kompleks Candi Plaosan atau  yang sering juga dikenal dengan nama Candi Kembar.

Ia juga terlihat berbincang dengan pengunjung. Kemudian, Sandi naik andong menuju lokasi acara dan disambut dengan tari jaranan.

"Dari 3.500 perserta, Desa Bugisan menembus 50 besar dan ini prestasi yang patut kita banggakan," ujarnya saat mengunjungi Desa Bugisan itu.

Menurut Sandiaga, daya tarik wisata di Desa Bugisan tersebut adalah wisata candi. Pasalnya di desa itu berdiri sebuah bangunan kuno yang bernama Candi Plaosan yang memiliki nilai sejarah tersendiri.

"Selain candi tentu saja keunggulan desa wisata ini adalah ecoprint yang tadi kita lihat kualitasnya sudah sangat baik, menurut saya ini bisa lebih kita kenalkan lebih luas lagi dan ikut program gerakan nasional bangga buatan Indonesia," paparnya.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan jika pihaknya sangat bangga Desa Wisata Bugisan bisa menembus 50 besar ADWI 2022.

"Pak Menteri sangat antusias dan membawa semangat bagi kami untuk mengembangkan desa wisata. Memang Desa Bugisan ini ada sesuatu yang beda, ada candi kembar dan haraoan kami ini bisa masuk nominasi yang lebih kecil lagi," ucapnya.

Menurut Sri Mulyani, di Kabupaten Klaten, Desa Wisata bukan hanya berada di Desa Wisata Bugisan, karena Klaten banyak juga memiliki desa wisata air yang sudah banyak dikenal masyarakat luas.

"Selain Bugisan kita banyak wisata lainnya seperti Ponggok, Pluneng dan lainnya. Kami sebelum pandemi juga memberikan bantuan berupa uang tunai untuk pengembangan lokasi wisata," ulasnya.

Terpisah, Kepala Desa Bugisan Klaten, Heru Nugroho menjelaskan bahwa pengembangan desa wisata di daerah itu memangacu kepada Candi Plaosan.

Namun, karena Candi Plaosan sudah menjadi kewenangan Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB), maka Pemdes berinovasi disekitar candi itu berada dengan membuat kampung budaya.

"Jadi kampung budaya ini di dalamnya ada seni budaya warga Desa Bugisan. Kita ada pring sedapur dan itu satu-satunya alat musik yang ada. Tidak sembarang orang bisa membuat dan memainkannya," tuturnya. (*)

Berita Terkini