Baca tanpa iklan
Saat Seul Bi tak mau pergi dari tempat Soo Kwang, secara tak sengaja ia pun tersentuh oleh pembeli.
Momen ini membuat Seul Bi seketika meramal si pembeli dan menyuruhnya untuk membeli ikan makarel di tempat Soo Kwang.
Namun, pembeli tersebut menghiraukan omongan Seul Bi. Ia justru membeli sedikit makarel.
Tak selang beberapa lama, si pembeli itu pun mendapat telepon dari anaknya dan putrinya itu menginginkan makarel.
Tentu, pembeli itu terkejut dengan keunikan Seul Bi.
Seharian yang sulit sudah dilewati oleh Seul Bi. Kini dirinya hanya lontang-lantung menunggu Soo Kwang mau menerimanya.
Ia pun tetap berada di pasar meski semua toko sudah tutup.
Rupanya hati Soo Kwang tak tega meninggalkan Seul Bi seorang diri.
Soo Kwang pun mengajak Seul Bi untuk tinggal di rumahnya.
Selama tinggal di rumah Soo Kwang, Seul Bi merasa senang karena bisa berada di rumah pangerannya.
Hal ini juga dirasakan pula oleh Soo Kwang karena dirinya lama tak bertemu dengan Seul Bi.
Walaupun, Soo Kwang tidak menunjukkan ekspresi senangnya.
Meski begitu, Soo Kwang mencoba tega membiarkan Seul Bi tidur di bawah dan dirinya tidur di kasur.
Sekitar tengah malam, Soo Kwang mendengar jika Seul Bi melantur.
Soo Kwang pun mengira di lantainya sangat dingin, ia pun tak mau Seul Bi sakit dan bergegas memindahkannya ke kasur.