Tips Sehat

Pilih KB Suntik atau Pil KB? Simak Penjelasan BKKBN Berikut Ini

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pasangan Romantis

TRIBUNJOGJA.COM - Efektivitas penggunaan pil KB dan KB suntik untuk mencegah ovulasi hingga kehamilan dalam berhubungan seksual bisa dibilang hampir sama. Namun bagi para pasangan suami-istri, hal ini kerap menjadi pertanyaan, mana yang harus dipilih. 

Nah, berikut ini ulasan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bisa menjadi referensi membantu memutuskan mana yang tepat digunakan.

1. Efektivitas KB suntik dan pil KB

Bila digunakan dengan benar, menurut BKKBN suntikan kontrasepsi 99 persen efektif, artinya 1 dari 100 orang akan hamil meski melakukannya.

Jika kita tidak mendapatkan suntikan tepat waktu, efektivitasnya turun menjadi 94 persen, yang berarti 6 dari 100 orang akan hamil.

Demikian pula, pil KB 99 persen efektif bila digunakan sesuai petunjuk. Tapi ini turun menjadi 91 persen dengan penggunaan biasa atau tidak tepat sesuai petunjuk.

ilustrasi (metro.co.uk)

Selain penjelasan dari BKKBN tersebut, berikut sejumlah ulasan berdasarkan sederet pertanyaan populer di kalangan pasangan.

2. Apakah suntikan KB lebih baik daripada pil?

Sama seperti pil KB, ada pro dan kontra untuk suntikan KB. Satu bentuk belum tentu lebih baik dari yang lain. Itu tergantung pada preferensi pribadi, kesehatan dasar penggunanya dan apa yang tepat untuk kitan gaya hidup kita.

Jika tidak yakin bentuk kontrasepsi mana yang lebih baik untuk, bicarakan bidan, dokter, dan profesional kesehatan dan pertimbangkan pilihan sebelum membuat keputusan.

3. Apakah kita mendapatkan menstruasi dengan suntikan atau pil KB?

Selama 1 hingga 6 bulan pertama mengambil suntikan KB, wanita mungkin akan mengalami menstruasi yang tidak teratur.

Saat tubuh menyesuaikan, mungkin saja menstruasi akan menjadi lebih ringan dan lebih pendek, dan kemudian berhenti sama sekali setelah 1 tahun.

Pil, di sisi lain, tidak dapat menyebabkan menstruasi jika menjalani rejimen berkelanjutan di mana kita minum pil aktif setiap hari.

Tetapi bahkan jika diberi resep pil dengan 3 minggu aktif dan 1 minggu tidak aktif, kita dapat terus minum pil aktif untuk menunda atau melewatkan menstruasi.

Halaman
123

Berita Terkini