Pulangnya Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih kepala pada bulan lalu diharapkan menjadi titik balik dari perbaikan tim dan ambisi tinggi musim ini.
Penjaga gawang dengan postur 185 sentimeter bercerita soal proses kembalinya ke PSS Sleman tidak memerlukan waktu berpikir lama.
“Sebelum lebaran, sekitar dua minggu dihubungi mas Dewa (manajer tim PSS) mengobrol mengenai status saya, apakah masih di Persita atau tidak. Setelah itu ditawari untuk kembali bergabung kembali ke PSS Sleman. Dengan senang hati tanpa berpikir panjang saya jawab, Siap Mas. Alhamdulillah proses negosiasi selesai dan saya kembali ke PSS Sleman ,” tegasnya.
Baca juga: Miftahul Hamdi Isi Posisi Penyerang Sayap PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro Jadi Alasannya Bergabung
Rindu dengan Dukungan Sleman Fans di Stadion
Bagi pemain PSS Sleman , satu di antara hal yang paling ditunggu dan dirindukan adalah ketika bermain di lapangan dengan dukungan penuh dari suporter fanatiknya.
Kreativitas dan semangat fans menjadi satu hal yang membuat candu Try Hamdani dan ingin kembali membela klub dengan logo candi tersebut.
“Gemuruh dukungan dari suporter, sorak-sorai nyanyian ketika bermain di lapangan itu hal yang sangat saya rindukan termasuk suasana di Sleman sendiri,” ungkapnya.
Apalagi memory Try Hamdani turut membawa PSS Sleman promosi musim 2018 lalu menjadi salah satu yang terbaik.
Sleman fans yang rela datang ke Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat riuh dengan suasana haru bahagia tim kesayangannya naik kasta.
Malam itu seperti pesta pora bagi pecinta sepak bola Sleman.
Malam yang siapapun akan sulit untuk melupakannya ketika melihat tim dari sebuah kabupaten yang tak begitu besar bisa menjadi kampiun Liga 2.
Pada malam itu, Selasa (4/12/2018) PSS Sleman berhasil mengandaskan Semen Padang dengan skor 2-0.
Bahkan tak hanya Try Hamdani yang kepincut ingin merasakan didukung oleh Sleman fans saat bermain di atas lapangan.
Semua pemain yang baru bergabung sangat mengagumi dan siap menunggu mendapat kesempatan tersebut musim ini.( Tribunjogja.com )